Lantunan Ayat al-Quran Bawa Leila Jadi Muslimah
Leila lahir di Paris, Prancis. Sebuah kota dengan karakteristik masyarakat yang beragam. Leila dibesarkan dalam tradisi Katolik. Namun ia mengaku tidak menjalani tradisi itu dengan baik.
Melihat gelagatnya, orang tua Leila memutuskan memaksa putrinya mengikuti kelas agama. Leila hanya bisa pasrah. Namun, di tengah kegusarannya itu ia menemukan konsep baru. Sebuah konsep tentang Ketuhanan.
Ia memang penganut Katolik, namun tidak pernah memahami ajaran agama yang diwarisi dari orang tuanya. Di sisi lain, ia banyak berkomunikasi dengan penganut Yahudi.
Tak jarang, ia ambil bagian dalam hari Sabat, hari yang disucikan umat Yahudi. “Selain Yahudi, aku juga kenal beberapa teman yang Muslim,” kenang dia seperti dinukil onislam.net.
Melalui teman Muslimnya, Leila banyak tahu tentang Islam. Ia pernah merasakan atmofer Ramadhan dan merayakan hari raya Idul Adha. Interaksi yang begitu kuat, membuatnya memiliki pemahaman yang berbeda akan gaya hidup yang ia anut. Ketika ia menikah, kebetulan suaminya juga seorang mualaf, Leila tidak membekali anak-anaknya dengan satu agama.
“Aku masih sibuk mencari kebenaran. Sesuatu yang tidak bisa ditemukan dalam agama lamaku,” kata dia. Selanjutnya, ia mulai bertemu banyak Muslim. Ia mulai merasakan daya tarik untuk memeluk Islam.
Tapi, ada banyak hal yang mengganjalnya waktu itu. Salah satunya, soal konsep yang ia terapkan. Leila berpikir Tuhan semua agama itu sama. Perlahan konsep itu coba kikis. Karenanya ia menginginkan anak-anaknya perlu mendapatkan panduan hidup yang benar. Sejak itu ia mulai mendalami Islam.
Suatu hari, ia pernah mendengar satu ayat suci Alquran. Ia tak tahu apa arti dari surat tersebut. “Aku merasa terdorong untuk menuju asal suara itu. Alhamdulillah,” pungkasnya. (sumber: republika.co.id/19/10/2012)
Leave a Reply