Shalat Khusyuk untuk Hidup Damai dan Bahagia
Shalat dengan menghadirkan pikiran dan hati untuk berinteraksi dengan sang pencipta, Allah SWT, adalah tuntunan dari Rasulullah SAW. Sebab, shalat merupakan perwujudan pengabdian seorang hamba kepada Tuhannya. Sehingga segala masalah dan urusan harus ditanggalkan terlebih dahulu.
Demikian pentingnya shalat khusyuk, sebagaimana Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya (QS. Al-Mukminun: 1-2).
Shalat khusyuk yang hadir dalam aktivitas rutin seorang Muslim umumnya hanya terdapat dalam hati yang mengenal Allah SWT (makrifatullah) dengan baik dan benar. Makrifatullah dihasilkan dari pembelajaran yang terus-menerus sepanjang hayat. Karena itu belajar tentang Islam dan segala aspeknya sangat penting untuk menunjang kekhusyukan kita dalam beribadah kepada Allah SWT.
Hanya dengan rajin dan tak kenal menyerah dalam menuntut ilmu Islam, maka seorang Muslim itu akan mengenal Allah SWT dengan benar sehingga menimbulkan kecintaan kepada-Nya. Salah satunya dapat menunaikan shalat secara khusyuk.
Sebaliknya, seorang Muslim yang acuh tak acuh terhadap shalatnya, maka suasana khusyuk itu sulit ia dapatkan. Yang muncul malah ketidakkonsentrasian dengan munculnya aneka masalah dan persolan di pikiran saat ia shalat. Padahal, shalat itu sudah semestinya melupakan masalah lain dan hanya menghadirkan Allah SWT semata.
Menuntut ilmu demi menghadirkan shalat khusyuk menjadi kata kuncinya. Dan menuntut ilmu itu sendiri merupakan kewajiban seorang hamba Allah SWT yang kelak dimintai pertanggungjawabannya.
Mengenai hal menuntut ilmu itu, Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang diberi ilmu sebelumnya, apabila Al-Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas wajah mereka sambil bersujud, seraya mereka berkata: Maha Suci Rabb kami, sesungguhnya janji Rabb kami pasti dipenuhi. Dan mereka menyungkur atas wajah mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk (QS. Al-Isra: 107-109)
Tanda-tanda shalat khusyuk hanya bisa dirasakan oleh yang bersangkutan. Dari takbir hingga salam dipenuhi dengan sikap yang tunduk dan rendah hati di hadapan Allah SWT. Tak jarang seorang hamba yang khusyuk shalatnya terbawa konsentrasinya dengan menangis karena takut kepada Allah SWT.
Selain meneteskan air mata, ia juga banyak berharap akan kasih sayang, arrahman dan arrahim Allah SWT, dengan harapan dirinya mendapatkan ridha Allah SWT. Karena dengan hidup yang dalam naungan ridha-Nya itu maka surga yang menjadi labuan akhir manusia beriman akan menjadi kenyataan kelak.
Tanda-tanda seorang hamba yang khusyuk dalam melaksanakan shalat juga akan dapat dikenali dalam kehidupan nyata sehari-hari. Dia akan tampak menjaga dirinya dari perbuatan dosa, baik dosa kecil maupun besar. Sebaliknya, dia sangat mencintai dan gemar melakukan kebajikan dan amal shalih.
Hanya dengan shalat khusyuklah hidup kita bisa menjadi damai dan bahagia, di dunia maupun di akhirat. (w-islam.com)
Leave a Reply