Perbedaan Manusia dan Malaikat

Perbedaan manusia dan malaikat dapat di lihat dari berbagai segi. Pertama, perbedaan dalam asal kejadiannya. Di dalam Al-Quran diterangkan dengan jelas asal terjadinya manusia, yaitu dari tanah liat, sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Hijr ayat 26: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”.

Mengenai malaikat ini Al-Quran tidak menjelaskan asal terjadinya, tetapi Nabi SAW menerangkan bahwa malaikat itu dijadikan dari cahaya, sebagaimana sabdanya: “Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan pada semua (dari tanah).” (HR Muslim dari Aisyah).

Kedua, perbedaan dalam sifat-sifatnya. Ada beberapa hal yang membedakan sifat-sifat manusia dan malaikat. 1) Manusia mempunyai akal, nafsu, dan perasaan sedangkan malaikat tidak. 2) Manusia merupakan mahkluk kasar (nyata) yang perlu makan dan minum, berlainan jenis, serta melakukan perkawinan, sedangkan malaikat merupakan mahkluk halus (ghaib) yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Malaikat itu bukan laki-laki dan bkan perempuan. Malaikat tidak makan dan tidak minum.

Ke-3) Manusia ada yang taat dan ada yang durhaka kepada Allah SWT. sedangkan malaikat tidak berbuat maksiat (durhaka) kepada Allah SWT. dan selalu taat melaksanakan segala perintah-Nya. Firman Allah SWT: “Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak”, Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.” (Al-Anbiya: 26-27)

Ke-4) Manusia tidak dapat berubah wujud, sedangkan malaikat dapat berubah wujud dan menjelma sebagai manusia atas qudrat dan iradat Allah SWT. misalnya, malaikat Jibril pernah menampakkan diri kepada Nabi SAW sebagai Dihyah (seorang pemuda yang tampan).

Nabi SAW bersabda: “Kadang-kadang malaikat (Jibril) itu menjelma di hadapanku sebagai seorang laki-laki, kemudian berbicara kepadaku, sedangkan aku juga paham (mengerti) apa-apa yang ia katakan”. (HR Bukhari)

Iman kepada Malaikat berarti mengimani bahwa Allah SWT dan selalu patuh mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya. Kedudukan manusia dan malaikat di sisi Allah swt antara lain untuk mengawasi perbuatan manusia, mencatat amal perbuatan manusia, mencabut nyawa manusia, menanyai manusia dalam kubur, menyampaikan wahyu, menjaga neraka dan menjaga surga.

Kedudukan manusia dan malaikat di sisi Allah SWT adalah bahwa manusia diciptakan dari tanah, dengan sebaik-baik bentuk dan kejadian, sebagai khalifah di Bumi. Manusia ada yang taat dan ada pula yang ingkar kepada Allah SWT. (sumber: hbis.wordpress.com/11/12/2008)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>