Pengaruh Wudhu bagi Kesehatan

Islam memang agama yang sempurna. Tidak ada sejengkal pun di dunia ini yang tidak ada aturannya. Pun tidak ada di dunia ini yang sudah diajarkan dalam Islam pastilah ada manfaatnya. Salah satu yang memiliki pengaruh dalam pengamalan ajaran Islam adalah wudhu. Wudhu merupakan salah satu perbuatan yang dilakukan agar seorang muslim suci. Baik itu hendak shalat atau pun untuk tetap menjaga kesucian.

Beberapa penelitian yang berkaitan tentang faktor-faktor terjadinya kanker kulit telah membuktikan bahwa sebagian besar penyebabnya adalah bersentuhnya kulit dengan materi-materi kimia. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk mencegah kanker kulit adalah dengan menghilangkan sisa-sisa bahan kimia tersebut dari permukaan kulit, yaitu dengan cara sering dicuci untuk mengurangi pengaruh materi tersebut terhadap sel-sel kulit.

Seperti halnya wudhu yang dilakukan secara berulang-ulang setiap hari akan mampu menghilangkan bakteri-bakteri tersebut. Sebagaimana halnya wudhu juga akan menjadikan seorang muslim bersih, disukai, dan diterima oleh lingkungannya. Maka, ketika ia melakukan aktivitas harian, ia memiliki semangat, produktivitas, bahkan optimisme untuk meraih masa depan.

Di antara manfaat wudhu adalah ketika mencuci muka dengan air sebanyak lima kali dalam sehari maka hal itu akan menjaga mata dari penyakit radang mata. Begitu pula istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung) dan istintsar (mengeluarkan air dari hidung) akan membersihkan rongga dan bagian dalam hidung dari berbagai kuman. Seperti halnya membasahi kulit dalam wudhu adalah benteng dari segala penyakit. Rasulullah SAW bersabda,

“Siapa yang berwudhu lalu ia sempurnakan wudhunya maka dosa-dosanya akan keluar dari tubuhnya sampai ke bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim)

Beliau juga bersabda, “Apabila seorang hamba berwudhu lalu ia berkumur-kumur maka keluarlah dosa-dosanya dari mulutnya. Apabila ia ber-istinsyaq maka keluarlah dosa-dosanya dari hidungnya. Apabila ia mencuci mukanya maka keluarlah dosa-dosanya dari mukanya sampai keluar dari kedua alisnya. Apabila ia mencuci kedua tangannya maka keluarlah dosa-dosanya dari kedua tangannya sampai keluar dari bawah kuku-kukunya. Apabila ia membasuh kepalanya maka keluarlah dosa-dosanya dari kepalanya sampai keluar dari kedua telinganya. Apabila ia mencuci kedua kakinya maka keluarlah dosa-dosanya dari kedua kakinya sampai keluar dari bawah kuku-kuku kakinya.”

Istinsyaq dan Pengaruhnya Secara Kesehatan

1. Sebuah kelompok kajian ilmiah dari Fakultas Kedokteran Iskandariyah bersama dengan anggota peneliti kesehatan dan pengobatan di Akademi Penelitian dan Teknologi melakukan sebuah penelitian untuk menyingkap hubungan antara ilmu dengan wudhu dari segi kesehatan. Hasil yang mereka capai adalah hidung bagian dalam sebagian besar orang yang tidak berwudhu berwarna pucat dan mudah dimasuki tanah atau debu. Lubang hidung mereka sangat lembek dan rambut dalam hidung mudah gugur. Rambut hidung semrawut dan berdebu serta di atasnya berkerak. Sementara pada kaum muslimin yang teratur berwudhu, bagian dalam hidung mereka bersih dari debu, kerak, dan kotoran.

2. Hasil sebuah penelitian dengan menggunakan mikroskop terhadap kantong-kantong bakteri pada hidung orang yang tidak shalat membuktikan adanya kumpulan bakteri dan kuman dalam jumlah yang besar serta bakteri-bakteri lain yang menyebar ke mana-mana. Sementara orang-orang yang berwudhu secara teratur di dalam hidungnya tidak akan ada kumpulan bakteri, bahkan hidung mereka selalu bersih. Dengan demikian penelitian ilmiah ini sudah memberikan jalan yang lebih terang untuk memahami rahasia-rahasia hebat dalam istinsyaq yang diajarkan oleh Rasulullah saw. kepada kita sebagai cara terbaik untuk membersihkan hidung. Karena dalam hitungan beberapa jam saja, hidung akan kembali kotor dan perlu dibersihkan lagi dan ini sesuai dengan waktu-waktu shalat.

3. Kita mengetahui bahwa penyakit yang paling banyak tersebar adalah yang menular pada manusia dengan perantaraan virus yang datang dari jalan pernafasan atau perbincangan bersama di tempat-tempat yang padat atau sempit seperti influenza, radang pernafasan, atau penyakit lain pada alat pernafasan. Penyakit-penyakit tersebut adalah penyakit yang awalnya ditularkan oleh bakteri pada hidung kemudian masuk ke tenggorokan dan setelah itu masuk ke dalam tubuh.

Istinsyaq yang dilakukan sebanyak tiga kali setiap wudhu akan membantu seseorang untuk terlepas dari sebanyak mungkin bakteri-bakteri tersebut dan akan melemahkan kekuatan bakteri yang masih tersisa. Begitulah, proses ini berulang kembali pada wudhu berikutnya sekitar tiga jam setelahnya, sehingga hidung terbebas dari bakteri dan virus-virus yang menempel pada bagian dalam hidung, untuk kemudian virus-virus tersebut keluar bersama yang lainnya melalui lubang hidung. Dengan demikian, istinsyaq menjadi penjagaan yang sangat baik terhadap penyakit-penyakit yang berbahaya seperti TBC paru-paru, polio, dan sebagainya.

4. Hidung dipandang sebagai seleksi alami untuk menyaring masuknya udara ke dalam dua rongga, karena pernafasan yang sehat adalah yang dilakukan melalui hidung.

Nah, apabila Anda ingin sehat dan suci dari hadats, berwudhulah dengan benar. Insya Allah penyakit hilang, hidup pun menjadi tenang. Wallahu’alam bisshawab. (w-islam.com)

 

 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>