Pelihara Jenggot, Pelajar Muslim Inggris Dilarang Sekolah
Kedua pelajar berusia 14 tahun itu ditempatkan di ruang isolasi sejak awal tahun ajaran baru di Mount Carmel Roman Catholic High School di Accrington, Lancashire.
Pembicaraan mengenai masalah itu sudah dilakukan antara pihak keluarga dengan sekolah. Pengelola sekolah hanya membolehkan keduanya kembali mengikuti pelajaran jika mereka bersedia mencukur bersih jenggotnya.
Xavier Bowers, kepala sekolah itu, mengatakan bahwa masalahnya bukanlah agama, melainkan aturan berpakaian.
Dalam pernyataannya yang dirilis hari Rabu (9/10/2013) dia mengatakan, “Di Mount Carmel RC High School, kami berkeyakinan pentingnya untuk menjelaskan apa yang kami harapkan dari para murid dalam seluruh aspek kehidupan sekolah, termasuk masalah penampilan dan seragam.”
“Ketika perselisihan muncul, kami berupaya untuk mengatasinya dengan cara yang baik dan sikap pengertian, serta sedapat mungkin memuaskan semua pihak,” kata pihak sekolah dikutip The Telegraph.
“Murid dan orangtuanya diberitahu mengenai peraturan penampilan dan seragam sebelum mereka mulai masuk sekolah, diberitahu bahwa itu diterapkan kepada semua orang dan secara berkala diingatkan kembali mengenai hal tersebut.’
Pekan lalu kepada Lancashire Telegraph Bowers mengaku keputusan untuk menempatkan kedua anak itu dalam ruang isolasi tidak diambil begitu saja.
Dia mengaku telah menghabiskan banyak waktu untuk melakukan riset soal jenggot dan berbicara dengan para tokoh Muslim.
“Tidak ada yang tertulis secara spesifik dalam Qur`an tentang memelihara jenggot. Itu merupakan keputusan yang dibuat kedua anak tersebut,” kata Bowers.
“Bagaimanapun inklusifnya kami, kami memiliki standar yang harus dipertahankan,” imbuhnya
Salah seorang kerabat kedua anak itu menyebut keputusan sekolah itu diskriminatif. (sumber: hidayatullah.com/10/10/2013)
Indeks Kabar
- Konferensi Universitas Al-Azhar Desak Dunia Tak Kaitkan Islam dengan Terorisme
- Mahasiswi Kedokteran Saudi Jadi Korban Penikaman di New Jersey
- Hina Islam, Torben Aakjaer Diberhentikan Dari Scout Manchester United
- PP KAMMI Dukung Menristek Larang Kegiatan LGBT di Kampus
- Prof. Didin Hafidhuddin: Ramadhan Harus Jadi Bulan Tarbiyah
- Muslimin Rohingya: Sampai Mati Kami akan Tetap di Indonesia
- Pekerja Wanita Muslim di Kelantan Diwajibkan Menutup Aurat
- Saudi Minta Pemukim Yahudi Masuk Daftar Teroris dan Diadili
- PBB: Jumlah Kematian Warga Sipil Afghanistan Catat Rekor Baru
- UU Pesantren Diharapkan Segera Ditindaklanjuti
-
Indeks Terbaru
- Bintang Timnas Kamerun Patrick Mboma Masuk Islam
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
- MUI: Umat Islam Perlu Banyak Kembangkan Bidang Kewirausahaan Muslimah
- Kerendahan Hati Mo Salah Jadi Inspirasi Mualaf Inggris
- Berharap Bahagia Saat ‘Berjumpa’ dengan Allah
- Peter Oudenes: Islam Agama Sempurna
Leave a Reply