Mereka yang Pertama-tama Masuk Islam
Setelah Nabi Muhammad SAW menerima amanah sebagai rasulullah atau utusan Allah SWT, maka beliau mulai mengajak orang lain untuk menerima Islam sebagai agama para nabi sebelumnya.
Ajakan pada orang lain tersebut, yang paling masuk nalar adalah orang-orang terdekatnya seperti di kalangan keluarga besar dan kerabatnya. Kemudian merambah ke pertemanan yang terdekat.
Mengajak pada Islam yang tidak menoleransi persekutuan Tuhan, Allah SWT, dengan tuhan-tuhan lainnya, tidaklah mudah dilakukan di tengah dominasi para pembesar yang menyembah tuhan lain berupa berhala-berhala dan sudah mentradisi dari satu generasi ke generasi lainnya.
Namun demikian, Rasulullah SAW merupakan manusia pilihan Allah SWT yang tak mau menyerah dengan kondisi masyarakat yang di hadapannya. Satu demi satu orang-orang yang beliau kenal didekati dan diajak untuk beriman kepada Allah SWT.
Melalui usaha kerasnya yang bertahun-tahun itulah, maka satu demi satu mereka yang mendapat hidayah pun bertambah. Dari anak-anak hingga orang dewasa beliau pun tak memandang bulu. Hingga tercatat, orang yang menyatakan beriman yang berasal dari kelompok dewasa adalah Abu Bakar As-Siddiq. Dari kalangan wanita, Khadijah yang kemudian menjadi pendamping hidup beliau, adalah orang yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Dari kelompok anak kecil ada Ali bin Abi Thalib yang merupakan keponakan beliau SAW. Ada pula dari kalangan budak yang mau menerima Islam sebagai jalan hidupnya, yaitu Bilal bin Rabbah. Salah satu tanda keberimanan mereka saat awal tersebut, mereka secara sembunyi-sembunyi melakukan shalat yang kala itu hanya dilakukan dua rakaat pada pagi hari dan sore hari dua rakaat lagi.
Dari berbagai kelompok yang masuk Islam periode awal dakwah Rasul SAW kelompok perempuanlah yang paling cepat menerimanya. Setelah Khadijah, di antara perempuan lainnya antara lain: Ummu Aiman, Ummul Fadhal, istri Al-Abbas, Asma’ binti Abu Bakar, Ummu Jamil Fathimah binti Al-Khattab, dan saudara perempuan Umar bin Al-Khattab. (w-islam.com)
Leave a Reply