Merayakan Tahun Baru Tanpa Meninggalkan Ajaran Islam
Tahun baru Masehi segera berganti dari 2013 menjadi 2014. Perayaan dan sambutan pada tahun baru ini selalu dirayakan dengan suka cita. Sambutan dengan pesta kembang api, pentas musik, dan pesta joget lainnya tampak di berbagai kota dan daerah.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir muncul kesadaran dari sebagian umat Islam yang tak ingin “larut” dalam perayaan tahun baru yang menjurus pada gaya hidup hedonisme (mengutamakan dunia). Mereka mencoba mencari alternatif menyambut tahun baru dengan budaya baru, yakni mengadakan acara semacam tabligh akbar, dzikir massal, dan shalat malam berjamaah.
Situasi yang kental dengan nuansa spiritual tersebut dapat disaksikan di sejumlah masjid-masjid jami pada malam pergantian tahun baru Masehi. Mereka tak ingin terjebak dalam perayaan yang memboroskan harta dan larut dalam kehidupan gemerlap dunia.
Terlepas dari cara merayakan tahun baru tersebut, ajaran Islam senantiasa menandaskan untuk tidak menduakan, apalagi melupakan Allah SWT dalam setiap aktivitasnya. Jika perayaan tersebut dilakukan dengan menghadirkan minuman keras atau menjurus pada perbuatan maksiat, tentu bertentangan dengan ajaran Islam.
Karena itu, merayakan tahun baru mesti dengan bijak dan tak melupakan prinsip Islam sebagaimana yang kita anut. (w-islam.com)
Indeks Kabar
- WikiLeaks Ungkap Rencana Intervensi Rahasia AS di Suriah, Akses Internet Assange Dimatikan
- DPR: Pengaturan Minuman Beralkohol dalam UU Sangat Penting
- Lima Rumah Sakit Menjadi Debu, Jurnalis Amerika di Aleppo Layangkan “Surat Terbuka”
- Cina Larang Muslim Uighur Berpuasa
- Usai Dilantik, Wamenag Zainut: Radikalisme bisa Dipicu Ketidakadilan
- Mantan Menteri Agama Maftuh Basyuni Berpulang
- Kandidat Capres Amerika Sebut Islam tak Cocok dengan UUD Amerika
- Pakar Neurosains: Wudhu Dapat Redam Rasa Marah
- Ormas di Aceh Galang Dana Beli Pesawat untuk Ustaz Somad
- Donald Trump Serukan Tolak Umat Islam Masuk ke AS
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 32 Orang Tewas dalam Pemboman Kembar di Ibu Kota Iraq, Baghdad
- Dewan Muslim Los Angeles Apresiasi Gerak Cepat Joe Biden
- Musibah Banjir Kalimantan Selatan: 63 Ribu Orang Mengungsi, 110 Rumah Ibadah Terendam
- Penutupan Masjid Picu Protes Wali Kota Montmagny Prancis
- Prancis Menutup Banyak Masjid Jelang Debat ‘RUU Separatisme’ yang Kontroversial
- Diyanet Turki Kritik Uskup Agung Athena yang Hina Islam
- Syekh Ali Jaber Berpulang
- Kelompok Hak Asasi Rohingya Desak Facebook Memblokir Kampanye Online Militer Myanmar
- Maroko Bantah Mata-Matai Belgia Melalui Masjidnya
- Disaksikan Mayjen dan Para Komandan, 13 Prajurit Jadi Mualaf
Leave a Reply