Komite PBB Akan Periksa Pejabat Vatikan Atas Kekerasan Seksual Anak
Komite PBB akan memeriksa pejabat Vatikan dalam kasus kekerasan seksual terhadap ribuan anak-anak oleh kepastoran Katolik.
Para pejabat Negara Kota Vatikan akan diperiksa oleh satu komite PBB di Jenewa. Vatikan menolak memberikan informasi berkaitan dengan rencana pemeriksaan oleh PBB, dengan mengatakan kasus tersebut merupakan tanggung jawab negara tempat kekerasan seksual terjadi.
Dilaporkan BBC, Kamis (16/1/2014), Gereja Katolik telah menghadapi banyak tuduhan kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan oleh pastor di seluruh dunia dan mendapatkan kritik karena keuskupan tidak memberikan reaksi yang memadai.
Bulan lalu, Paus Franciskus mengumumkan akan membentuk satu komite Vatikan untuk memberantas kekerasan seksual terhadap anak-anak di Gereja dan menawarkan bantuan bagi para korban.
Dia juga memperkuat hukum Vatikan dalam kasus kekerasan terhadap anak-anak, dengan memperluas definisi kasus kejahatan terhadap anak-anak dengan memasukan poin kekerasan seksual pada anak-anak.
Paus mengatakan, masalah kekerasan seksual membahayakan kredibilitas gereja.
Negara Kota Vatikan telah menandatangani Konvensi Hak Anak PBB, dan meratifikasinya pada 1990.
Komisi Hak-Hak Anak UNCRC diperkirakan akan mengajukan sejumlah pertanyaan, yang memaksa Vatikan untuk pertama kalinya menyampaikan pembelaan dalam kasus kekerasan seksual.
Akhir Juli lalu, Komite PBB meminta informasi secara rinci kasus kekerasan seksual yang dilaporkan kepada Vatikan sejak 1995.
Kota Vatikan bersikukuh mengatakan “terpisah dan berbeda” dari Gereja Katolik Roma, dan tidak memiliki wewenang untuk mengungkapkan informasi mengenai masalah kepastoran, kecuali ada permintaan dari otoritas negara yang menjadi tempat pelayanan. (sumber: hidayatullah.com/16/1/2014)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Jerman Hadapi Persoalan Atas Bayi yang Tak Dikehendaki Ibunya
- Parlemen Australia Merekomendasikan Pelecehan Seks Anak di Gereja Katolik Merupakan
- Paus Fransiskus: Tidak Ada Tuhan Katolik
- Pendeta Senior Ditangkap Terkait Skandal Bank Vatikan
- Vatikan Bentuk Komisi Perlindungan Anak dari Kejahatan Seksual di Gereja
Indeks Kabar
- Kemenag Gelar Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 14 Juni
- Kunjungan KAMMI, Lemhanas: Kita Punya Sekrup Cegah Komunis
- Dicekal, Ustadz Felix Batal Dakwah di AS
- ACT Luncurkan Gerakan 'Satu Bantu Satu'
- 1.500 Anak di Bandung Ikuti Gerakan Menulis Alquran
- Negara Wajib Biayai Sertifikasi Halal, Ini Alasannya
- Jerman Hadapi Persoalan Atas Bayi yang Tak Dikehendaki Ibunya
- Kelompok Kedua Muslim Rohingnya Terdampar di Perlis Malaysia
- Partai Sayap Kanan Prancis: Hancurkan Islam Fundamentalis
- Postingan Provokatif di Facebook, Penista Agama Islam Ini Diringkus Polisi
-
Indeks Terbaru
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
Leave a Reply