Korban Tewas Perang Suriah Sudah Mencapai 140.041 Orang

Lebih dari 140.000 orang, 7.000 di antaranya anak-anak, telah tewas dalam perang di Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pada hari Sabtu kemarin (15/2/2014).

Observatorium mengatakan sejak periode pembicaraan perdamaian “Jenewa 2″ dimulai bulan lalu konflik Suriah telah menjadi paling berdarah setelah berlangsung hampir tiga tahun.

Korban tewas saat ini berada di angka 140.041 orang, menurut Observatorium yang berbasis di Inggris namun memiliki jaringan aktivis di seluruh wilayah Suriah. Di antara yang tewas adalah 7.626 anak-anak dan 5.064 perempuan.

Observatorium mengatakan semua kasus tersebut termasuk dalam hitungan yang mereka bisa dokumentasikan dengan nama dan dokumen identifikasi, atau gambar serta video. Menurut laporan mereka nasib puluhan ribu orang Suriah masih belum diketahui.

Observatorium mengatakan jika dihitung lebih dari 30.000 pejuang tewas dan lebih dari 50.000 tewas dari pasukan pro-Assad. Namun direktur Observatorium, Rami Abdelrahman, mengatakan korban di kedua sisi sebenarnya cenderung jauh lebih tinggi.

Kedua belah pihak mencoba untuk menyembunyikan jumlah korban mereka, sehingga sangat sulit untuk mengukur jumlah korban tewas.

“Observatorium ingin menunjukkan bahwa statistik ini tidak termasuk nasib lebih dari 180.000 orang yang hilang di dalam penjara rezim,” katanya dalam sebuah pernyataan.

“Juga tidak termasuk lebih dari 7.000 yang ditahan oleh pasukan rezim dan kelompok bersenjata yang setia kepad Assad atau ratusan orang yang diculik oleh kelompok pejuang karena mereka diyakini loyalis rezim.

Observatorium juga menyerukan adanya gencatan senjata segera untuk pembicaraan damai Jenewa, yang sekarang akan memasuki putaran ketiga.

“Ini sangat memalukan karena masyarakat internasional tidak melakukan apa-apa untuk menunjukkan bahwa mereka akan membela hak asasi manusia,” kata Abdelrahman kepada Reuters melalui saluran telepon. “Mereka hanya bisa melihat tragedi ini. Orang-orang Suriah yang sekarat hanya jadi hitungan statistik bagi mereka.”(sumber: islampos/anadolu/16/2/2014)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>