Dianggap Hambat Komunikasi, Pelajar di Bavaria Dilarang Bercadar
Sebuah pengadilan Jerman menolak gugatan oleh seorang pelajar Muslim atas sebuah sekolah kejuruan yang melarangnya mengenakan cadar di dalam kelas.
Pengadilan Administrasi Bavaria hari Jumat (25/4/2014) mengatakan larangan sekolah tidak melanggar hak siswa tersebut menjalankan agamanya dengan leluasa, lapor AFP.
Pelajar Muslimah, yang identitasnya tidak diungkap pengadilan dengan alasan peraturan privasi di Jerman, digugurkan pendaftarannya di sekolah negeri tahun lalu ketika dia menolak masuk kelas tanpa mengenakan cadar penutup wajah.
Pengadilan dalam putusannya beralasan bahwa proses belajar-mengajar memerlukan “komunikasi terbuka” yang mana termasuk di dalamnya ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Pengadilan mengatakan, jika seorang sisa mengenakan penutup wajah, maka “komunikasi nonverbal menjadi sangat terhambat.” (sumber: hidayatullah.com/26/4/2014)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Para Uskup Katolik di Chile Minta Maaf kepada Korban Pencabulan Pendeta
- Lafadz Allah di Kostum Viking Ungkap Pengaruh Islam di Eropa Utara
- Berpacu dengan Misionaris di Papua
- MUI Dukung Istighotsah dan Dzikir Nasional Online Tangkal Covid-19
- Setelah Dihancurkan Serbia, Masjid di Wilayah Bosnia Dibuka Kembali
- Heboh Video “Kristenisasi”, Inilah SK Larangan Penyiaran Agama Pada Penganut Agama Lain
- Dari Serambi Mekah, 1.000 Ton Beras Diberangkatkan ke Suriah
- Di Washington, Sejumlah Bus Edarkan Iklan Anti Islam
- Kementerian Agama Luncurkan Aplikasi Al-Quran Digital
- Masuk Islam, Tokoh Pembuat Film Anti-Islam Janji Buat Film Islami
-
Indeks Terbaru
- Vegetarisme dan Islamofobia Dianggap Penghalang Pertumbuhan Sektor Halal di India
- Kisah Mualaf Seorang Bintang Hip Hop Jerman
- Shariffa Carlo Dulu Musuhi Islam, Kini Jadi Muslimah
- Irena Handono, Temukan Islam Saat Jalani Pendidikan Biarawati
- Bintang Timnas Kamerun Patrick Mboma Masuk Islam
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
Leave a Reply