Pimpinan Gereja Jehovah’s Witnesses Divonis Bersalah atas 8 Kejahatan Seksual
Seorang pimpinan gereja Jehovah’s Witnesses telah dinyatakan bersalah melakukan serangkaian pemerkosaan dan serangan seksual kepada sejumlah wanita dan anak-anak gadis.
Mark Sewell, 53, asal Barry di Vale of Glamorgan, Wales, Inggris, menyangkal tuduhan kejahatan yang dilakukannya selama 8 tahun itu.
Para juri di pengadilan tinggi Methyr Tydfil menyatakan pemimpin Jehovah’s Witnesses itu bersalah atas delapan dakwaan, termasuk satu dakwaan pemerkosaan.
Hakim mengatakan kepada Sewell agar bersiap untuk menerima hukuman berat ketika menghadiri sidang mendatang guna mendengarkan vonis hukuman yang akan diberikan kepadanya.
Setelah berunding selama lebih dari 9 jam, para juri secara bulat keluar dengan vonis bersalah untuk 5 perbuatan tidak senonoh yang dilakukan pria tambun itu atas dua anak gadis, lansir BBC Jumat (27/6/2014).
Sewell hanya dinyatakan tidak bersalah atas satu dakwaan berupa perbuatan tidak senonoh.
Menurut paparan di dalam persidangan, Sewell menggunakan “posisi kekuasaannya” sebagai tetua di kalangan jemaat gereja di Barry untuk “mengeksploitasi dan melecehkan” para wanita dan anak-anak.
Jaksa penuntut Sarah Waters mengatakan, Sewell menggunakan pengaruhnya untuk melakukan perbuatan tidak senonoh dan serangan seksual selama bertahun-tahun demi mendapatkan kepuasan seksualnya sendiri.
Di awal sidang jaksa wanita itu mengatakan, “Dia adalah seorang predator seksual yang memanfaatkan kesempatan yang ada untuk memuaskan nafsu seksualnya.”
Antara tahun 1987 dan 1995 Sewell melakukan serangan seksual terhadap dua gadis muda, memperkosa seorang jemaat wanitanya.
Wanita tersebut kemudian mengalami keguguran.
Dalam sidang hakim Richard Twomlow kepada Sewell mengatakan, dengan tipu muslihatnya, kata-kata manis dan kemunafikannya terdakwa berhasil melakukan perbuatan yang tidak patut itu selama bertahun-tahun. Akan tetapi, juri tidak bodoh dan tidak tertipu olehnya , sehingga sekarang terdakwa terancam hukuman berat. (sumber: hidayatullah.com/bbc/29/6/2014)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Hindari Predator Seksual Anak dengan Islam
- Komite PBB Akan Periksa Pejabat Vatikan Atas Kekerasan Seksual Anak
- KPAI: Indonesia jadi Surga Predator Kekerasan Seksual Anak
- Parlemen Australia Merekomendasikan Pelecehan Seks Anak di Gereja Katolik Merupakan
- Vatikan Bentuk Komisi Perlindungan Anak dari Kejahatan Seksual di Gereja
Indeks Kabar
- Adab Menghafal Alquran
- 10-12 Pimpinan Negara Akan Hadiri KTT OKI di Jakarta
- KTT OKI ke-13 di Istanbul Temukan Solusi Tangani Perbedaan di Dunia Islam
- Austria Ajukan RUU Batasi Pergerakan Islam
- 361 Ribu Orang Terbunuh di Suriah Sejak Revolusi 2011
- Lembaga Zakat Indonesia Bantu Kelaparan Somalia
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- Sayangkan Pelarangan, Fahira akan Advokasi Jika Mahasiswi Bercadar Dipecat
- Tokoh Katolik Texas Sebut Nama 300 Pendeta Pedofil
- Tangkap Pembuat Situs Menghina Nabi
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
- Al Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza Dihabisi Militer Zionis
- Tiga Macam Mukjizat Alquran
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
Leave a Reply