Kecam Kejahatan Israel, Dosen di AS Batal Jadi Profesor

Di Amerika Serikat paling sensitif jika seorang tokoh mengkritisi kebijakan rezim Zionis Israel. Agresi militer Israel ke Jalur Gaza yang terus berlangsung sejak 8 Juli lalu telah menewaskan ribuan warga Palestina. Sebagian korban itu adalah anak-anak dan kaum ibu.
Rasa kemanusiaan yang turut prihatian yang kondisi warga sipil di Jalur Gaza yang terblokade oleh pasukan Israel, membuat seorang dosen di Universitas Illionis, AS, mengkritisi kebijakan pemerintah Benyamin Netanyahu itu.

Steven Salaita, nama dosen tersebut pun mencoba bercuit melalui media sosial twitter mengutuk serangan lanjutan Israel yang membantai warga Palestina di Gaza. Dia beralasan bahwa manusia harus memilih antara mengecam tindakan Israel, atau menerima kebijakan pembunuhan anak-anak dan mendukung kebijakan ini.
Menurut Steven, Israel adalah satu-satunya rezim yang bisa membunuh ratusan anak hanya dalam beberapa pekan dan meski demikian, rezim itu selalu mengaku sebagai korban.
Gara-gara cuitannya yang dianggap kontroversial itu membuat pihak universitas menarik tawarannya menjadi salah seorang guru besar bergelar profesor. Bahkan, pekerjaannya sebagai staf pengajar di salah satu universitas bergengsi itu pun terancam diputuskan. (w-islam.com/daily mali/aljazeera)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>