Inilah Profil Abu Bakar Chang, Seniman Kaligrafi Tiongkok yang Pamerkan Karya di Jakarta

Abu Bakar Chang (36) adalah seorang seniman kaligrafi dari Tiongkok yang karya-karyanya diakui di negerinya. Atas dedikasi puluhan tahun pada seni kaligrafi, berbagai pameran telah diikuti dan beberapa penghargaan telah diraih Abu Bakar Chang.
Pada Oktober 2012 lalu, Abu Bakar Chang terpilih untuk mewakili daerah otoritas Ning Xia untuk menghadiri Pekan Budaya China di Mao Li. Hasil karyanya termasuk yang disimpan oleh Menteri Kebudayaan Republik Rakyat Tiongkok, Mao Li.

Pada Desember 2013, ia juga mewakili masyarakat Suku Hui di Ning Xia menghadiri pekan kebudayaan China di Jepang. Karya-karya dalam pameran tersebut di simpan di Pusat Kebudayaan Tokyo.
Berbagai media lokal dan internasional China telah mempublikasikan hasil karya Abu Bakar Chang. Seperti media Muslim Gan Su, Media muslim Ning Xia, Buku Puisi Muslim China, koran suku bangsa China serta internasional seperti Xin Hua, Web of China, China Broadcasting Web dan Ning Xia Web.
Sejak Kecil Berislam
Abu Bakar Chang, lelaki asli China yang beragama Islam sejak lahirnya. Lahir di Kabupaten Dongxiang, Provinsi Gansu, China pada 36 tahun silam. Abu Bakar termasuk bagian dari Suku Hui, suku asli China yang beragama Islam.
Sejak kecil Abu Bakar Chang sudah dididik dengan bahasa Arab, membaca dan menulis Alquran. Pelajaran ini diperolehnya di Masjid-masjid di wilayah ia tinggal. Sejak usia 13 tahun ia telah tertarik untuk mempelajari seni kaligrafi. Praktis hingga kini selama 23 tahun ia menggeluti dunia kaligrafi. Tak heran bila ia kini sangat mahir membuat karya-karya seni kaligrafi.
Di Provinsi Gansu sendiri, masyarakat suku Hui ini mendapat perhatian yang cukup serius dari pemerintah setempat. Setiap kali ada delegasi kebudayaan, seni kaligrafi yang digeluti oleh masyarakat Muslim selalu dibawa serta. “Pemerintah kami sangat perhatian. Kami sudah banyak ikut pameran-pameran kaligrafi termasuk pameran di Indonesia ini,” kata Abu Bakar Chang kepada hidayatullah.com di Jakarta belum lama ini.
Kedatangan Abu Bakar Chang ke Indonesia ini tentu menjadi kebanggaan Indonesia. Umat Islam Indonesia dapat melihat secara langsung karya-karya kaligrafi Abu Bakar Chang di Sulaiman Resto yang beralamat di Jalan Batu Ceper No. 73, Jakarta Pusat.
“Kedatangan Abu Bakar Chang ke Indonesia bertujuan untuk memperkenalkan kesenian kaligrafi khas Tiongkok kepada masyarakat Indonesia. Hasil karya beliau dapat dilihat di Sulaiman Resto. Ini akan menjadi galer tetap di Sulaiman Resto,” kata Roy Wong, dari Muslim Tour China pihak yang mendatangkan Abu Bakar Chang.
Untuk bisa mempelajari kaligrafi, Abu Bakar mengaku hanya mengikuti petunjuk gurunya. Di wilayahnya tidak banyak dijumpai buku-buku berkaitan dengan seni kaligrafi. Karena itu ia bertekad suatu saat akan menerbitkan buku sendiri terkait seni kaligrafi.
Meski usianya masih relatif muda, di daerahnya, Abu Bakar Chang telah diberi amanah untuk menempati berbagai posisi jabatan. Ia merupakan staf peneliti karya seni tulis bahasa Arab-China, pengajar seni tulis suku Arab di Jurusan Seni New Dunhuang, Wakil Ketua Perkumpulan Ahli Waris Peninggalan Budaya Non Fisik Kota Yin Chuan.
Di dunia wirausaha, Abu Bakar Chang juga termasuk staf umum Ikatan Pengusaha Muslim Ning Xia, Ketua Pelaksana Karya Tulis Seni Tulis Suku Arab Provinsi Ning Xia dan jabatan lainnya (sumber: hidayatullah/18/8/2014)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>