Setelah Mengetahui Ada Bakteri pada Air Liur Anjing, Seorang Ilmuwan Masuk Islam
Seorang ilmuwan besar yang mendalami bidang bakteri berkunjung ke Mesir untuk menyekolahkan anaknya. Dan dia sendiri memperoleh pekerjaan dalam bidangnya tersebut.
Pada suatu hari dia membaca buku hadis yang berhubungan dengan masalah kesehatan. Tiba-tiba dia tidak percaya ketika membaca hadis Nabi SAW, “Jika seekor anjing menjilat perkakas rumah salah seorang diantara kalian, maka cucilah alat (tempat) itu tujuh kali, satu kali diantara yang tujuh itu dicampur dengan tanah.”
Sejenak dia berdiam menatap hadis itu. Dalam dirinya mulai timbul pertanyaan-pertanyaan yang menggoda, “Perintah mencuci tujuh kali itu memang harus dilakukan, dan merupakan kewajiban, namun mengapa Nabi masih menyuruh membasuh tempat itu satu kalinya dengan tanah? Tidakkah dengan memakai air saja sudah cukup?”
Pertanyaan itu begitu menggoda. Tanpa menunggu waktu lagi, segera dia mengambil sebuah perkakas rumah dan membiarkannya dijilati anjing. Dia lalu mencucinya dengan air tujuh kali. Meneliti dengan meneropongnya di bawah mikroskop. Dan yang terlihat adalah berjuta-juta bakteri masih melekat di tempat itu. Berarti mencuci dengan air tidaklah cukup untuk menghilangkan bakteri atau kuman-kuman penyakit anjing yang melekat di tempat itu.
Sekarang dia mencoba sekali lagi, mencuci tempat itu dengan debu. Dan setelah diteliti, ternyata, kuman-kuman telah hilang seluruhnya.
Pertanyaan yang timbul dibenaknya sekarang, “Siapa yang memberitahukan hal ini kepada Muhammad? Padahal penemuan rahasia bakteri baru diketemukan oleh Pasteur (1822-1895). Bukankah jauh sekali jarak antara Muhammad dengan Pasteur? Berarti penemuan Pasteur hanyalah mengulang penemuan lama, dimana Muhammad telah mengetahui bahwa bakteri atau kuman penyakit itu ada pada anjing. Dan dapat dihilangkan hanya dengan mempergunakan debu dan dibasuh dengan air enam kali. Siapa yang memberitahukan hakekat ilmiah ini kepada Muhammad?”
Kini dia telah menemukan jawaban dari pertanyaan itu. Nabi Muhammad mengetahui ilmu mengenai masalah tersebut tidak lain dari Allah SWT. Allah yang benar-benar menunjuk Muhammad SAW sebagai utusan-Nya. Akhirnya ilmuwan itu masuk Islam bersama puterinya yang ikut di Kairo.
Subhanallah, Allah memberikan hidayah kepada siapa pun yang Dia kehendaki dari arah mana saja. Sekalipun arah itu, merupakan hal yang sepele menurut kita. Tapi, dari situlah Allah membukakan pintu hati seorang ilmuwan tersebut hingga akhirnya ia memeluk Islam. Ia kini mengakui akan kebenaran dan keagungan Allah SWT. Ia pun menyadari bahwa Nabi Muhammad SAW itu utusan Allah SWT. (sumber: islampos/darmaonlim/29/8/2014)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- 24 Tahun Setelah Melawan Muhammad Ali, Pegulat Ini Masuk Islam
- Alex: Mengetahui Pendiri Ka’bah, Mengubah Hidup Saya Masuk Islam
- Angela Collins, Masuk Islam Setelah 11 September 2011
- Kisah Muallaf Kenya yang Masuk Islam Setelah Berzina Saat Natal
- Yousef Al-Khattab, Seorang Yahudi yang Masuk Islam di Israel
Indeks Kabar
- Muslim Kashmir Protes Larangan Sembelih dan Konsumsi Sapi
- Munas MUI Tetapkan Islam Wasathiyyah Melalui Taujihat Surabaya
- Untuk Lawan Stigma Buruk pada Islam, Muslim Australia Dirikan Stasiun Televisi
- Bareskrim Tahan Lima Tersangka Kasus Jamaah Haji
- Pesan Grand Syaikh Al Azhar untuk Umat Islam di PBNU
- Bandit Bersenjata Culik Imam Masjid Nigeria
- Pengungsi Korban Gempa Butuh MCK Darurat
- Bahu Membahu, Umat Islam Denmark Gelar Buka Puasa Akbar Bersama Non-Muslim
- Jaga Warisan dan Peradaban, Universitas Islam Madinah Bangun Museum Sejarah
- 2 Wanita Muslim hampir Pasti Memenangkan Kursi Kongres
-
Indeks Terbaru
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Jadi Mualaf, Susie Brackenborough: Tak ada yang Membingungkan dalam Islam
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
Leave a Reply