16 Siswa Madrasah Raih Medali Olimpiade Sains 2014
Upaya Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas pendidikan madrasah terus menuai hasil. Semboyan “Lebih Baik Madrasah, Madrasah Lebih Baik” sepertinya perlahan mulai mewujud. Siswa-siswa madrasah terus menunjukkan prestasinya, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Capaian prestasi terbaru di antaranya ketika 16 siswa-siswi dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) dapat menggondol medali dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang diselenggarakan di Mataram NTB pada 1-7 September 2014 lalu dan diikuti oleh siswa sekolah dan madrasah. Meraka adalah sembilan siswa dari MAN IC Gorontalo dan tujuh siswa dari MAN IC Serpong.
Dari MAN IC Gorontalo, empat siswa berhasil meraih medali emas, yaitu: Dinda Anshori (Bidang Geografi), Muh. Fauzy Ramadhan (Bidang Geografi), Alifa Rahmania Amanulloh (Bidang Ekonomi), dan Ahdillah Fadlillah Dayajati (Bidang Astronomi). Bahkan, Dinda Anshori berhasil meraih penghargaan The Best Map Skill dan Best Multimedia.
Tiga siswa lainnya berhasil menyabet tiga medali perak, yaitu: Khansa Dea (Bidang Kebumian), Muhammad Iqbal (Bidang Kebumian) sekaligus meraih penghargaan The Best Geosfer, dan Restu Ramdhan (Bidang Astronomi). Sedang peraih medali perunggu adalah Andi Muh. Zaky Muchlis (Bidang Matematika) dan Amalia Cessarina Budiman (Bidang Ekonomi)
Atas capaian ini, MAN IC Gorontalo yang menjadi wakil dari Provinsi Gorontalo ini meraih peringkat ke-8 pada penyelenggaraan OSN tahun ini.
Sementara MAN IC Serpong, dari 7 siswa yang meraih medali, satu orang mendapat medali emas, yaitu Syauqi Mirza (Bidang Kebumian). Medali perak diraih Nagita Gianty (Bidang Biologi). Sedangkan medali perunggu diraih 5 siswa, yaitu: Turfa Auliarahman (Bidang Informatika), M. Hilmi Alfatih (Bidang Fisika), Syifa Fauziyah (Bidang Geografi), Alwan Abdillah (Bidang Kimia), dan M. Rifqi Zein (Bidang Matematika)
Kepada mereka, Direktur Pendidikan Madrasah, M. Nur Kholis Setiawan terus berpesan agar mempertahankan prestasinya dengan terus berusaha dan belajar. Mengutip salah satu ayat QS. Al-Insyirah, M. Nur Kholis Setiawan mengatakan, “Fa inna ma’al ushri yusra, inna ma’al ushri yushra, bersamaan kesulitan pasti akan datang kemudahan. Ini menunjukkan bahwa dalam siklus kehidupan pasti ada tantangan. Kita pasti bisa menghadapinya dan yakinlah di balik tantangan pasti ada kemudahan,” jelas M. Nur Kholis Setiawan saat menyambut kedatangan siswa-siswi MAN IC Gorontalo dan Gorontalo di Kantor Kementerian Agama Lt. 6, Senin (08/09).
“Upaya peningkatan kualitas pendidikan madrasah juga akan selalu menghadapi tantangan untuk kemudian sampai pada kemudahan. Direktorat Pendidikan Madrasah memegang semangat tersebut,” tambah Direktur Pendidikan Madrasah.
Guru besar UIN Sunan Kalijaga ini juga berpesan bahwa setiap prestasi yng kita diraih bukanlah akhir segalanya. Karenanya, faidza faraghta fanshab, ketika anda telah selesai dengan satu pekerjaan, beralihlah ke pekerjaan yang lain.
“Filosofi ayat ini adalah bahwa segala pretasi merupakan penghargaan dari upaya keras pelakunya. Namun, harus ada keberlanjutan atau kontinyuasi. Tidak boleh puas dengan pretasi yang pernah diraih. Yang harus ditumbuhkembangkan adalah bercita-citalah meraih pretasi yang lebih tinggi,” tuturnya.
Hal ketiga yang dipesankan M. Nur Kholis Setiawan adalah komitmen untuk terus meningkatkan ibadah, termasuk puasa Senin-Kamis, dan lainnya (Wa ila rabbika farghab). “Lanjutkanlah shalat malam dan sebagainya. Karena ada garis lurus yang menyatukan antara religiusitas dan prestasi,” pesannya.
Olimpiade Sains Nasional (OSN) merupakan agenda tahunan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. OSN tahun ini merupakan gelaran yang ke-13 dan diselenggarakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebanyak 1.378 siswa SD/MI – SMA/MA/SMK dari 34 Provinsi menjadi peserta dalam olimpiade ini.
OSN 2014 di Mataram NTB ini ditutup oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh, Sabtu (06/09) siang. Dalam sambutannya, M. Nuh mengatakan, peraih medali yang sudah duduk dibangku SMA/MA/SMK kelas 12 akan diberi kesempatan masuk Perguruan Tinggi Negeri melalui SMPTN. Yang bersangkutan juga akan diberikan beasiswa, bila mereka bisa mempertahankan prestasinya.
“Kita beri kesempatan bagi mereka yang sudah mendapatkan medali untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur SNMPTN, dan kami juga siap memberikan beasiswa kalau mereka bisa mempertahankan prestasinya. Intinya mereka juga layak punya kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya,” kata M. Nuh. (sumber: kemenag.go.id/8/9/2014)
Indeks Kabar
- Mengaku Cabuli Anak Ratusan Kali Pendeta Jerman Hanya Dihukum Terapi
- Dunia Mengecam UU “Negara Yahudi” yang Kucilkan Warga Palestina
- Paus Rahasiakan Survei tentang Etika Seks Katolik
- Ribuan Orang Protes Kebijakan Anti-Muslim di Lakshadweep
- Ceramah Zakir Naik Buka Hati Mahasiswa Malaysia Hingga Memeluk Islam
- Ulama Hadits Mesir: Ulama Tidak Dibatasi Hanya dari Arab
- Perahu Rohingya Terbalik di Perairan Bangladesh, Sedikitnya 14 Tenggelam
- Fatwa UEA: Jangan ke Masjid Jika Terinfeksi Corona
- Rapper Asal Amerka Ini Temukan Kedamaian dalam Islam
- Komnas HAM Ingatkan Aparat Tak Semena-mena dalam Menangani Terorisme
-
Indeks Terbaru
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
Leave a Reply