Aktor Kawakan Bollywood Naik Haji
Aktor sekaligus penulis dan sutradara kawakan Bollywood, Kader Khan, tahun menjadi tamu Allah. Usianya yang sudah menginjak 78 tahun ini menunaikan rukun Islam kelima bersama dua putranya, Shahnawaz dan Sarfaraz, serta seorang menantu perempuan.
Konsul Jenderal India B.S Mubarak mengatakan kepada Arab News (29/9/2014) bahwa Kader Khan tak mendapat perlakuan istimewa saat bertemu dengan orang-orang yang mengenalnya.
“Saat tiba di Mekkah pada 28 September, dia diterima pejabat Misi Haji kami Omer Khan,” papar Mubarak. “Kader Khan sangat bahagia berada di Mekkah,” ungkap Omer Khan. “Putra-putranya tak kalah gembira saat berada di sini untuk menunaikan ibadah haji. Mereka sudah tak sabar untuk segera melaksanakan rukun Islam kelima itu.”
Dalam wawancara beberapa waktu lalu, Kader Khan, yang etnis Pasthun, menyatakan penyesalannya karena lebih banyak menghabiskan waktunya akting dalam film-film. Dia telah mengubah hidupnya dan kini lebih banyak meluangkan waktunya untuk dakwah ajaran Islam.
Dia menggarap banyak film dan dikenal dalam industri itu karena kecerdasannya dan sikap yang baik. Jebolan Ismail Yusuf College di Mumbai, Kader Khan pernah mengajar di Saboo Siddik College of Engineering di Mumbai pada pertengahan 1970-an sebelum dia terjun ke dunia film.
Dalam masa prosesi haji itu Kader Khan yang telah membintangi 400 film, itu merasa takjub ketika pertama kali menyaksikan Kabah dari dekat. Hal itu disampaikan putranya, Sarfaraz Khan. “Ayah menatap Kabah begitu lama dan takjub,” katanya kepada Arab News dalam sebuah percakapan di Mina, Senin, 6 Oktober 2014.
Ada sebuah perbedaan besar antara teori dan praktek, Sarfaraz mengutip kalimat ayahnya. “Kami membaca banyak ajaran agama tetapi ketika datang ke sini dan menyaksikan seluruh realitas yang ada, semua itu ternyata terbukti dan doa kami terwujud.”
Sarfaraz menerangkan, ayahnya tidak pernah merindukan ketenaran. “Semua itu datang tanpa diminta. Ayah tidak masuk ke dunia film, beliau mengajar teknik sipil di M.H. Saboo Siddik College of Engineering di Mumbai. Ayah mengajar teater sebagai sebuah hobi.”
Dia melanjutkan, “Suatu hari, aktor legendaris Bollywood, Yusuf Khan, yang populer sebagai Dilip Kumar, mencari seorang aktor berkarakter. Hal itu ditemukan dalam diri ayah sebagaimana diinginkan Dilip Kumar untuk membintangi film Bairaag. Film itu bercerita tentang perjalanan dibuat pada 1976.”
Arab News tidak bisa mendapatkan cerita langsung dari Kader Khan, sebab menurut Sarfaraz, ayahnya tidak ingin diwawacarai dan ingin menjalankan ibadah dengan khusyuk.
Menurut Sarfaraz, ayahnya adalah seorang sarjana Islam yang memiliki reputasi. “Ayah saya juga seorang sarjana. Beliau menulis lebih dari 200 buku tentang Islam. Ayah sangat senang mengajar dan memiliki bakat menjelaskan dengan mudah terhadap hal-hal sulit dimengerti. Menurut kakek, bakat itu dimiliki ayah.”
Kader Khan, Sarfaraz menjelaskan, lahir di Kabul, ibu kota Afganistan, bukan di Baluchistan sebagaimana ditulis oleh Wikipedia. “Ibuku berasal dari Quetta. Ayah tidak pernah ke negara dan kota kelahirannya. Namun sekarang beliau menginginkannya.” (Baca: Di Bojonegoro, 25 Bayi Didaftarkan Jadi Calon Haji)
(w-islam.com/sumber: analisadaily.com/tempo.co/Arab News/ANC)
Indeks Kabar
- Qori' Indonesia Raih Juara II MTQ Internasional di Kuwait
- Qatar Bekerjasama dengan Malaysia Membantu Pengungsi Rohingya
- Israel Angkat Rabi Kontroversial di Jajaran Militer
- Museum Rasulullah di Indonesia Ditargetkan Rampung 1 Tahun
- Din Minta Elite Politik Tidak Alergi dan Sinis pada Agama
- Islamofobia, Industri Sulut Benci Islam di Amerika Serikat
- Perempuan Non Muslim Ambil Bagian Hari Hijab Sedunia
- Aksi Ekstremis Buddha Tolak Kartu Identitas Kewarganegaraan Etnis Rohingya
- Beginilah Adab untuk Meminta Izin
- MUI Sangat Mendukung Kebijakan Anies Tutup Total Alexis
-
Indeks Terbaru
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
- Pendeta Armenia Razmik Kastoryani Masuk Islam setelah ‘Dicekik Kalung Salib”
- Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko
Leave a Reply