Yusuf Mansur: Pakai Atribut Natalan Bukan Bentuk Toleransi
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Qur’an, Yusuf Mansur, merasa miris dengan maraknya aksi pluralisme masyarakat menjelang Natal.
Yusuf Mansur mengatakan, umat Islam tidak perlu mengucapkan selamat natal dan mengenakan atribut natalan. Karena keduanya bukanlah bentuk toleransi. Bentuk toleransi bisa dilakukan dengan tidak mengganggu umat lain yang merayakan natalan.
“Menurut saya, ini bukan bentuk toleransi juga. Sangat cukup kita tidak mengganggu umat lain. Berlomba-lomba dalam kebaikan,” katanya seperti dikutip Islampos dari akun @Yusuf_Mansur, Kamis (4/12).
“Atau, senyumlah kepada mereka yang natalan, saat ketemu, ucapkan, ‘Wuih, asyik. Makasih ya. Jadi bisa ikut libur, he he he. Rencana kemana niiiy…?’ Perasaan kejaga, emosi kejaga, pertemanan kejaga, aqidah pun, kejaga”
Masih pada akun Twitternya, Yusuf Mansur membandingkan natalan dengan hari nyepi, “Ketika hari nyepi, perlu tidak sih misalnya kita memakai atribut pakaian hindu? Cukup kita jangan berisik, jangan mengganggu.”
Ia berpesan agar umat Islam menghormati perayaan ibadah lain, tapi tetap mempertahankan ibadah tanpa harus ikut perayaan agama lain.
“Hargai mereka yang lain, tapi please, jangan berusaha jadi mereka. Mereka adalah mereka. Kita adalah kita. Di urusan lain, kembali sama-sama.” (Islampos/5/12/2014)
Indeks Kabar
- Fatwa UEA: Jangan ke Masjid Jika Terinfeksi Corona
- Baznas Salurkan Rp 6,9 Miliar Bantu Pengungsi Rohingya
- Ada Zona Halal di Universal Studio Singapura
- Peringatan 100 Tahun Deklarasi Balfour Diwarnai Bentrokan
- Simposium Anti PKI Dibuka Hari Ini
- Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Bireuen
- Kasus Pelecehan Agama Meningkat di Mesir
- Erdogan Sebut Kebijakan AS Dorong Israel Semakin Brutal
- Produser 'Fitna' Naik Haji
- Polri: Teriakan Tauhid di Video Pengeroyokan Haringga Hoax
-
Indeks Terbaru
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Jadi Mualaf, Susie Brackenborough: Tak ada yang Membingungkan dalam Islam
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
Leave a Reply