Gereja di Georgia AS Tempelkan Pesan ‘Santa Adalah Setan’
Sebuah media milik gereja The Christian Post hari Senin (15/12/2014), menempelkan pesan pada papan tanda gereja berbunyi “Santa adalah Setan” untuk menyambut Natal 2014.
Pesan berbunyi “Santa adalah Setan” yang ditempel pada awal bulan ini dan bertujuan untuk merespon budaya ketertarikan pada Santa Klaus (Sinterklas) itu telah menimbulkan kontroversi di tingkat lokal dan nasional.
Edward Carothers, seorang pastor kepada The Christian Post mengatakan bahwa keputusan untuk menempel pesan itu datang dari para jemaatnya. “Gereja kami memutuskan untuk menempel pesan itu setelah dibebani oleh tuhan palsu yang mengambil alih Natal,” kata Carothers.
“Kami sebagai orang yang beriman yang terlahir kembali menurut tradisi memperingati 25 Desember untuk merayakan kelahiran Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Selama beberapa tahun ini saya melihat semakin berkurang adegan-adegan kelahiran Tuhan tapi sebaliknya justru lebih banyak tentang Santa.”
Carothers juga mengatakan kepada The Christian Post bahwa ia yakin bahwa ketertarikan warga Amerika kepada Santa Klaus adalah sama saja dengan penyembahan kepada berhala.
“Tampaknya dari distrik-distrik dan kota-kota di AS mengklaim pemisahan antara gereja dan negara tidak memiliki masalah sama sekali dengan Santa, tetapi itu memiliki masalah besar dengan Yesus – itulah alasan memperingati Natal tahun ini,” lanjut Carothers.
Carothers mengutip sebuah karya James L. Melton yang terbit tahun 1996 berjudul “Santa Klaus dan Justifikasi Setan”, yang menyatakan bahwa, dengan memiliki beberapa karakteristik yang mirip dengan Yesus Kristus, Santa sedang dibuat oleh budaya sekuler sebagai tuhan untuk disembah.
“Kawan, jangan memuliakan setan dengan memberikan kemuliaan dan atribut milik Yesus Kristus kepada Santa Klaus! Santa adalah Tuhan Palsu,” tulis Melton.
“… Anda memuliakan setan ketika Anda mengajari anak-anak Anda untuk percaya pada Santa! Orang-orang Kristen harus mengajari anak-anak mereka kebenaran. Kita harus memuliakan Tuhan dengan mengajari anak-anak kita tentang Yesus Kristus dan sifat-sifat baik-Nya!”
Menurut media lokal, banyak penduduk Harlem yang meragukan pesan singkat yang disampaikan gereja itu. “Itu benar-benar konyol dan ide gila,” kata Drew Pate, warga Harlem kepada WRDW News Channel 12.
Carrel Davis, direktur organisasi kepemudaan yang lokasinya berdekatan dengan Harlem United Methodist Church, kepada Margaret-Ann Carter dari WJBF mengatakan bahwa pesan itu menciptakan “penghalang.”
“Saya tidak tahu gereja itu, tetapi sejauh yang saya tahu gereja itu memasang sebuah pesan yang menurut saya itu cenderung membuat penghalang yang besar antara gereja dan masyarakat,” kata Davis.
“Anda tidak akan menem ukan di dalam Bibel bahwa mempercayai Santa Klaus itu berdosa. Saya pikir itu tidak membahayakan anak-anak. Beritahu anak-anak tentang apa yang Santa lakukan, dia seorang pemberi.”
Dalam komentarnya kepada The Christian Post, Pastor Carothers mengatakan bahwa secara umum umpan balik terhadap pesan itu “40 persen positif.”
“Saya rasa orang-orang Kristen harus mendukung iman! Bahwa kita harus mempertahankan pesan dari kelahiran Kristus! Kristus adalah karunia Tuhan bagi umat manusia,” kata Carothers.
“Orang-orang Kristen dari tahun ke tahun diusir oleh dunia, daging, dan iblis … Gereja Tuhan yang hidup itu diberdayakan! Sekarang tampaknya mundur ke jamban. Sementara dosa merajalela, gereja duduk dengan tenang dan berharap bisa pergi tanpa diketahui.”
Nah lucunya, ketika pihak gereja menolak baju Santa, kaum Muslim justru ikut-ikutan menggunakannya. (hidayatullah/18/12/2014)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Ulama Deklarasikan Gerakan Satu Bantu Satu
- Indonesia Sambut Dimulainya Perundingan Damai Afghanistan
- Kepolisian di Kanada Resmi Izinkan Polwan Berjilbab
- Pulang Perang 33.000 Tentara Inggris Kecanduan Miras dan Mengganas
- AILA: Inilah 7 Poin Penting RUU Ketahanan Keluarga yang Tak Diketahui Banyak Orang
- Soal Insiden Penembakan Las Vegas, JK Rowling: Islam Tidak Membunuh
- Bebani Jemaah Umrah, Pemerintah dan DPR Minta Rekam Biometrik Ditunda
- Menag akan Temui Dubes Saudi Klarifikasi Isu Pemindahan Makam Nabi
- Dunia Islam Menghadapi Sinkretisme
- Muhammadiyah Bakal Miliki Kampus di Malaysia
-
Indeks Terbaru
- Vegetarisme dan Islamofobia Dianggap Penghalang Pertumbuhan Sektor Halal di India
- Kisah Mualaf Seorang Bintang Hip Hop Jerman
- Shariffa Carlo Dulu Musuhi Islam, Kini Jadi Muslimah
- Irena Handono, Temukan Islam Saat Jalani Pendidikan Biarawati
- Bintang Timnas Kamerun Patrick Mboma Masuk Islam
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
Leave a Reply