Ulama dan Cendekiawan Dunia Islam Bahas Tantangan Liberalisme di Kuala Lumpur

Bertempat di Hotel The Royale Chulan, Kuala Lumpur Malaysia, organisasi Ikatan Muslimin Malaysia (ISMA) bekerjasama dengan Majalah Al-Bayan menggelar seminar bertema “Proyek Liberalisme; Dimensi dan Mekanismenya”.
Seminar yang dihelat selama 1 hari penuh pada tanggal 20 Desember 2014 membahas dan mendiskusikan tantangan liberalisme di dunia Islam, baik dari segi konsep, cakupan dan penerapannya dalam konteks kontemporer saat ini.

Para ulama dan cendekiawan dari berbagai negara Islam diundang hadir dalam seminar tersebut.
Partisipan datang dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Mesir, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Yaman dan Uni Emirat.
Dr. Muhammad al-Abdah menyampaikan pengantar tentang globalisasi dan ancaman terhadap identitas Islam. Dr. Abdul Rahman al-Silmi membahas konsep liberalisme dan ciri-ciri pemikirannya. Turut dibahas pula tokoh-tokoh liberal di era renaisans Eropa, oleh Tuan Haji Mohd Hazizi Abdul Rahman (Malaysia).
Tak ketinggalan dikaji pula liberalisme di bidang politik oleh Dr. Atiyyah ‘Adlan (Mesir), liberalisme bid. sosial oleh Dr. Fuad Abdul Karim (Saudi), dan liberalisme bid. Ekonomi oleh Ibrahim Mohd Hasan (Malaysia), serta pendirian pendukung liberalisme terhadap nas-nas syara’ oleh Dr. Muhammad Yusri Ibrahim (Mesir) dan Dr. Fahd ‘Ajlan (Saudi).
Selain itu dipaparkan pula pengalaman gerakan liberalisasi pemikiran Islam di Indonesia dan Malaysia.
Delegasi dari Indonesia yang berpartisipasi dalam seminar diantaranya: Dr. Anis Malik Toha (Rektor Universitas Islam Sultan Agung -UNISSULA- Semarang), Farid Okbah (praktisi dakwah), Henri Salahuddin, MIRKH (peneliti INSISTS dan MIUMI), dan Fahmi Salim, Lc. MA. (pengurus MUI pusat dan dosen UHAMKA).
Di antara belasan tema dan materi pembahasan, tema pengalaman Indonesia dan Malaysia dalam gerakan liberalisasi pemikiran Islam mendapat perhatian yang sangat panas, dan membuat prihatin para ulama dan cendekiawan negara-negara Islam. Perkembangan liberalisasi seperti yang dipraktekkan aktifis Jaringan Islam Liberal (JIL) dan oknum-oknum dosesn UIN/IAIN dipaparkan secara atraktif oleh Henri Salahuddin.
Demikian pula pengalaman liberalisasi di Malaysia dalam hal ini yang dipraktekkan oleh organisasi semacam SIS (Sisters in Islam), IRF (Islamic Renaissance Front) dan pemikiran partai sekuler Democratic Action Party (DAP) dan The National Evangelical Christian Fellowship dipaparkan secara gamblang oleh Dr. Zainur Rasyid dan Tuan Haji Shaharuzzaman Bistamam.
Ada benang merah dalam tema-tema yang diusung kaum liberal di Malaysia dan Indonesia seperti isu kebebasan, pluralisme agama, HAM, kawin beda agama, perkawinan sejenis, pembelaan terhadap aliran sesat, dan penistaan agama.
Pada sesi akhir seminar internasional tersebut, dihasilkan komunike bersama yang berisi 19 langkah-langkah strategis untuk membendung liberalisme di dunia Islam.
Di antaranya: mengokohkan spirit dan loyalitas terhadap identitas Islam dalam ideologi, orientasi dan praktek keseharian; mengkaji dan mengkritisi perjanjian-perjanjian internasional yang berbau liberal, berikut produk UU nasional yang meratifikasinya; menjelaskan kepada publik sikap pendirian kaum liberal terhadap nas-nas syariat, dan merumuskan strategi praktis untuk menghalaunya; membangun kesadaran umat dan menyebarluaskan bahaya pemikiran liberal melalui media-media informasi dan komunikasi yang tersedia; menghidupkan nilai-nilai Islam yang benar dan syumul melalui program-program pendidikan dan pemikiran sebagai media penangkal dan imunisasi terhadap liberalisme; mendukung lembaga-lembaga kajian dan riset yang menekuni kontra liberalisme dan membantah isu-isu yang mereka kembangkan; memaksimalkan peran para dai, khatib, media massa, praktisi hukum dan pelaku ekonomi untuk menghalau bahaya pemikiran liberal di tengah ummat. (sumber: hidayatullah/Fahmi Salim)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>