Al-Quran Bicara tentang Awan Cumulonimbus

Satu pekan ini di penghujung tahun nampaknya semua mata tertuju pada kecelakaan dan proses evakuasi korban pesawat Airbus Air Asia A 320 dengan nomor penerbangan QZ 8501 yang jatuh di perairan Kalimantan.
Nama awan Cumulonimbus pun kontan menjadi sering disebut-sebut pula dalam sepekan ini.

Disarikan dari wikipedia Cumulonimbus sebenarnya berasal dari bahasa Latin, “cumulus” berarti terakumulasi dan “nimbus” berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini da pat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan.
Awan Cumulonimbus terbentuk dari awan kumulus (terutama dari kumulus kongestus) dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri.
Jauh sebelum bernama cumulus & nimbus dari bahasa latin dan pengertiannya tersebut, Nabi Muhammad SAW 1400 tahun silam tanpa pesawat, tanpa satelit dan tanpa teropong, juga tanpa teknologi dapat menjelaskan jenis awan Cumulus Nimbus yang dituliskan dalam Al-Quran.
“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan lalu mengumpulkannya, kemudian Allah menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (awan Cumulus Nimbus seperti) gunung-gunung tinggi, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dihindarkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan,” (QS. An-Nur: 43). (sumber: islampos/wikipedia)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>