KPI Terima 2000 Email Aduan terkait Film King Suleiman
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menanggapi film atau acara yang menurut masyarakat kontroversial, di antanya film ‘King Sulaiman’.
Menurut KPI, film tersebut memang seharusnya mentaati prosedur perfilman yang berlaku di Indonesia, yaitu perihal konten tayangan.
“Dalam tayangan film tersebut ada adegan yang seharusnya tidak layak disajikan pada jam-jam yang bukan seharusnya,” ucap Danang pada saat menjadi pembicara dalam diskusi “Abad Kejayaan: Antara Fiksi, Agama, dan Sejarah” di gedung PBNU Jumat (23/01/2015) siang.
Adapun konten yang dimaksud KPI di sini adalah adegan atau cara berpakaian yang dikenakan oleh pemain film tersebut.
Selain itu, KPI juga mengatakan bahwa konten tersebut tidak layak disajikan pada waktu yang telah diberlakukan.
“Muatan yang berbau konten dewasa seharusnya pukul sepuluh malam ke atas,” tegasnya.
Selain tidak mencerminkan tata hukum yang berlaku, menurut Danang, film tersebut pun telah banyak menuai kritik di masyarakat.
Ia pun mengakui untuk film tersebut, KPI menerima laporan sedikitnya 2000-an lebih aduan melalui email.
Menariknya, KPI hanya menyoroti pakaian dan waktu tayang. Padahal masyarakat justru keberatan adanya pemalsuan sejarah terhadap sosok Sultan Sulaiman.
“Sesuai hukum atau Undang-undang yang berlaku, tayangan harus berisi di antaranya, pendidikan dan moralitas,” tambahnya.
Acara yang digagas oleh Lesbumi PBNU ini turut pula dihadiri oleh H Masdar Farid Ma’sudi dan dan Ketua Lesbumi, Ngatawi Al- Zastrouw. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Dari Serambi Mekah, 1.000 Ton Beras Diberangkatkan ke Suriah
- LSM Turki Bangun 1600 Rumah untuk Rohingya di Bangladesh
- 5,3 Juta Muslim Segera Lakukan Umrah di Bulan Ramadhan
- Hampir 400 Anak Palestina Ditahan di Penjara Israel
- Sambut Ramadhan dengan Hati Bersih
- NU Tegaskan Tak Setuju Majelis Taklim Harus Terdaftar
- Tahun Baru 1439 H, MUI Serukan Umat Teguhkan Ukhuwah Islamiyah dan Kebangsaan
- Di Tasikmalaya Perda Bernuansa Islam Berdampak Baik
- Saatnya Raih Kemenangan
- MUI Harapkan Peran Aktif Tokoh Jaga Kondusivitas Pemilu
-
Indeks Terbaru
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
Leave a Reply