Meski Pendirinya Mundur, Demonstrasi Anti-Islam PEGIDA Jalan Terus
Ribuan orang pendukung kelompok anti-Islam PEGIDA hari Ahad (25/1/2015) tetap turun ke jalan di kota Dresden, Jerman, meskipun baru-baru ini salah satu pendirinya mundur.
Lutz Bachmann beberapa hari lalu keluar dari kelompok anti-Islam yang ikut dibidani kelahirannya itu, setelah media Jerman mempublikasikan pesan-pesannya di laman Facebook di mana pria rasis itu berdandan ala Hitler.
Ribuan pendukung PEGIDA dalam aksinya mengusung bendera-bendera Jerman, Rusia dan Salib Skandinavia(bendera dengan tanda salib agak ke kiri yang banyak dipakai di bendera negara Eropa, red), serta meneriakkan slogan “Kami adalah Rakyat” yang dulu dipakai oleh demonstran penentang Tembok Berlin tahun 1989.
Sebagian demonstran tampak membawa spanduk mengecam “islamisasi” dan Transatlantic Trade and Investment Partnership (TTIP) –sebuah perjanjian perdagangan dengan Amerika Serikat.
“Tuntutan saya adalah imigrasi yang tertib dan berlandaskan hukum. Kita membutuhkan orang-orang ahli yang pandai. Jujur saja, kita sudah kebanyakan toko-toko kebab!” kata salah seorang demonstran soal imigran Muslim dikutip Euronews.
Sementara itu aksi demonstrasi tandingan, yang menempati lapangan yang sama, meneriakkan slogan yang menyatakan para pengungsi diperbolehkan datang ke negara itu.
Mereka mengusung spanduk anti-rasisme. Di antara pengunjuk rasa juga ada yang membawa spanduk pro-LGBT. “Tidak ada justifikasi untuk propaganda Nazi,” teriak mereka.
Demonstrasi PEGIDA kemarin merupakan yang pertama setelah Bachmann mundur dan pekan sebelumnya unjuk rasa rutin mereka dilarang polisi. (sumber: hidayatullah/26/1/2015)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- SNH: Penggunaan Bendera Israel di Tolikara Melanggar Hukum
- OKI Menolak Rencana ‘Kesepakatan Abad Ini'
- Korban Gempa Lombok Jadi Target Pemurtadan
- Hasil Sidang Isbat: Umat Islam Puasa Besok
- Tersangka Penembakan di Masjid Norwegia Diringkus Jamaah
- Lebih dari 32 Orang Tewas dalam Pemboman Kembar di Ibu Kota Iraq, Baghdad
- Masjidil Haram Sempat Diguyur Hujan
- Sebanyak 112 Warga Mentawai Bersyahadat Massal
- Subhanallah, 20 Pekerja Asing dari Filipina Nyatakan Memeluk Islam selama Ramadhan Ini
- Zionis Israel Larang Shalat Jumat dan Tahan Mufti Agung Al-Quds
-
Indeks Terbaru
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Jadi Mualaf, Susie Brackenborough: Tak ada yang Membingungkan dalam Islam
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
Leave a Reply