Pegang Al-Quran, Anggota Dewan Ini Menyebutnya Sebagai Panduan Membunuh
Mantan pemimpin ekstrem kanan Flemish Partai Bunga Belgia, Filip Dewinter menghina Al-Quran saat sidang parlemen federal, Kamis (22/01/2015) waktu setempat.
“Kitab inilah sumber dari segala sumber kejahatan dan linsensi untuk membunuh,” ujarnya Dewinter dikutip Anadolu Agency (AA) sembari mengangkat Al-Quran di tangannya.
Seluruh isi ruang parlemen terdiam. Dewinter meletakan Al-Quran itu di meja, dan melanjutkan kecamannya terhadap Islam.
Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon menahan diri, menunggu kesempatan berbicara.
Ia melanjutkan; “Pemerintah Belgia harus berhenti membiayai masjid di negara ini.”
Dewinter juga menyinggung soal radikalisasi di Belgia, yang — menurut tokoh anti-Islam paling ekstrem — berlangsung di hampir seluruh masjid di kota-kota di Belgia.
Usai Dewinter berbicara, Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon angkat bicara. Kantor berita Anadolu melaporkan Jambon mengutuk keras komentar Dewinter.
“Anda memegang kitab suci paling dihormati oleh miliaran umat Islam dan menghinanya. Anda sedang menghina seluruh umat Islam di muka bumi ini,” ujar Jambom, dari Patai Aliansi New Flemish, seraya mengacungkan telunjuk ke arah Dewinter.
Menurut Jambon, ada elemen radikal di antara komunitas Muslim di Belgia dan itulah yang berusaha dilawan pemerintah.
Pemerintah, lanjutnya, sangat tidak mungkin memerangi seluruh Muslim di Belgia.
Sementara itu, Veli Yuksel, anggota parlemen Belgia asal Turki, menuduh Dewinter sedang memprovokasi umat Islam di Belgia agar seluruh dunia punya alasan menyerang semua Muslim tanpa kecuali.
“Sebuah inisiatif brutal dipamerkan di parlemen,” ujar Yuksel. “Saya bisa pastikan tujuan Dewinter adalah memprovokasi Muslim Belgia.” (sumber: hidayatullah/27/1/2015)
Indeks Kabar
- Banten Hibahkan Rp 30 Miliar untuk Sokong Pesantren
- Tak Mau Pakai Lambang Salib, Pesepakbola Muslim Ini Keluar dari Klubnya
- Waspada, Kristenisasi Mengincar Anak-anak
- Mesir Eksekusi Total 49 Tahanan dalam 10 Hari, HRW Protes
- Pendeta Katolik Roma Meminta Maaf karena Sebut Islam ‘Ancaman Terbesar’ bagi AS
- Tolak Aneksasi ‘Israel’ atas Palestina, Indonesia Surati 30 Negara
- Perusahaan AS Masuki Pasar Myanmar Meski Terjadi Penindasan Muslim
- ACT Salurkan Bantuan kepada 48.705 Jiwa di Aceh
- KNRP Terima Donasi Safari Ramadhan Rp 1,5 M dari Kaltim
- Putin, Erdogan dan Abbas Hadiri Peresmian Masjid Terbesar di Moskow
-
Indeks Terbaru
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
Leave a Reply