Soal Toleransi Saat Puasa Ramadhan, Bachtiar Nasir Sebut Pernyataan Menag Jungkir Balik
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Intelektual Dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Bachtiar Nasir menyebutkan pernyataan Menag RI itu terbalik soal toleransi umat beragama saat Ramadhan.
“Ada yang jungkir balik nih, dikatakan hendaknya orang berpuasa itu menghormati orang yang tidak berpuasa. Ini pernyataan yang terbalik,” ujar Bachtiar saat menanggapi pertanyaan wartawan usai launching program Ramadhan AQL Islamic Center 1436 Hijriyah, di Sekretariat AQL Islamic Center Jalan Tebet Utara, Jakarta, Jum’at (12/06/2015).
Menurut Bachtiar ada sebuah peristiwa di mana ketika Allah sedang membalikkan hati seseorang, maka yang pernyatan-pernyataan yang keluar biasanya akan terbalik juga. Sebagaimana yang digambarkan dalam Al-Qur’an, “Apakah orang yang berjalan dengan muka di bawah dan kakinya di atas lebih lurus ketimbang dengan orang yang berjalan dengan normal itu?”.
“Kenapa sampai bisa orang yang berpuasa harus menghormati yang tidak berpuasa, ini kayaknya terbalik deh,” cetus Bachtiar.
Menurut Bachtiar pernyataan itu sama halnya seperti pernyataan Wapres JK, terkait dengan kaset ngaji yang didengarkan di masjid sebelum waktu subuh. Jika ada perilaku masyarakat yang dianggap aneh dan mengganggu sebelum subuh, menurutnya nggah usah terlalu digeneralisir.
“Jika beliau merasa nggak bisa tidur karena perilaku pengelola masjid dekat rumahnya itu, yah dikasih tahu saja yang dekat rumahnya, di tempat lain nggak begitu-begitu amat,” tegas Bachtiar.
Meski begitu, Bachtiar mengatakan memang pernyataan seperti itu perlu ditanggapi secara positif walaupun sebetulnya tidak bijaksana juga jika pernyataan itu yang mengucapkan wapres. Sebab, menurutnya, masih banyak urusan yang lebih penting untuk Wapres urus, seperti sektor ekonomi, pendidikan, dan sebagainya.
“Hal ini merupakan gejala dari posmoderisme, ketika orang-orang tidak berkompeten dalam bidang agama kemudian mengurusi persoalan-persoalan di bidang agama,” pungkas Bachtiar. (sumber: hidayatullah)
Indeks Kabar
- MUI Akan Keluarkan Fatwa Tentang BPJS Syariah
- Pertemuan Ormas dan Pemerintah, Bendera Tauhid tak dilarang
- Ini Pernyataan Tokoh Islam Terhadap Meningkatnya Penistaan Al Aqsha
- Aksi Pauline Hanson Dinilai Rusak Hubungan dengan Muslim Australia
- Pencabutan Larangan Bercadar Disambut Positif
- Din: Pancasila akan Rusak tanpa Agama
- Jumlah Muslim Terus Bertambah, Kuba Bangun Masjid Pertamanya
- Akademisi Inggris Tolak Penghargaan Bergengsi dari Israel
- Hampir 400.000 Warga Marawi Kehilangan Tempat Tinggal
- Peringatan 100 Tahun Deklarasi Balfour Diwarnai Bentrokan
-
Indeks Terbaru
- Keuangan Syariah Indonesia Masih di Bawah Malaysia dan Arab Saudi
- Muslim Utsul di Provinsi Hainan, Target China Selanjutnya?
- Sekarang Berada di Bulan Rajab, Inilah Amalan Utamanya
- Yunani Kembali Tolak Permintaan Muslim Dirikan Masjid
- Jalaluddin Rakhmat, Tokoh Syiah Indonesia Meninggal Dunia
- Mengapa Kita Tetap Harus Minta Hidayah Meski Sudah Muslim?
- Cak Nun Tidak Kaget Istilah “NU Cabang Nasrani’, Apa Maksudnya?
- Mualaf Nadirah Tan, Sabar Hadapi Tudingan Miring Berislam
- Amerika akan Cabut Penunjukan Teroris Pemberontak Al-Houthi yang Didukung Iran
- Jadi Mualaf, Vlogger Jerman Sebut Islam Agama Damai
Leave a Reply