Arifin Ilham Hingga Yusuf Mansur Gabung Tim Pencari Fakta Tolikara

Komite Umat untuk Tolikara Papua (Komat Tolikara) memberangkatkan Tim Pencari Fakta untuk membantu pengungkapan dan pembangunan kembali bangunan tempat ibadah, ruko, kios maupun tempat tinggal yang hangus akibat insiden beberapa waktu lalu.

Keterangan pers tertulis Media Centre Komat Tolikara di Jakarta, Selasa (21/7), mengatakan Tim Pencari Fakta tersebut dipimpin oleh Fadlan Garamatan serta terdiri atas tujuh anggota tim dari berbagai latar belakang ilmu.

Seluruh anggota Tim Pencari Fakta, setibanya di tempat kejadian perkara, yaitu di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua Barat, akan langsung bekerja untuk menyusun kronologi kejadian sesuai dengan realitanya.

Penyusunan kronologi ini penting karena hingga hari ini ada upaya pembelokan opini kepada publik, yang sangat merugikan dan meresahkan, karena mengaburkan beberapa fakta terkait kejadian tersebut di lapangan.

Beberapa informasi yang simpangsiur akibat pembelokan opini tersebut di antaranya seputar keabsahan surat dari Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) yang berisi larangan merayakan Idul Fitri, Larangan Berlebaran dan larangan mengenakan jilbab.

Surat resmi yang dilengkapi tandatangan oleh Ketua GIDI Tolikara Pdt Nayus Wenda dan Sekretaris GIDI Marthen Jingga itu, mulai dikabarkan sebagai dokumen ilegal. Padahal, faktanya polisi dan bupati sudah menerima surat yang dimaksud.

Masih banyak informasi lain yang cenderung menyesatkan masyarakat dan mengadudomba antara Kepolisian, TNI dan masyarakat, sehingga jika dibiarkan, berpotensi menyulut kemarahan masyarakat yang lebih luas terhadap pihak Gereja Injili dan memperluas korban.

Pemberangkatan Tim Pencari Fakta ke Papua merupakan salah satu program kerja dari Komite Umat untuk Tolikara Papua (Komat Tolikara) yang telah terbentuk pada 19 Juli 2015 di Jakarta.

Komite ini terbentuk setelah adanya pertemuan para tokoh nasional di antaranya, Arifin Ilham, Yusuf Mansur, Hidayat Nurwahid, Didin Hafidhudin, Bahtiar Nasir, Aries Mufti, Muhammad Zaitun Rasmin, dan lain sebagainya.

Pada pertemuan itu, mereka sepakat menunjuk Bachtiar Nasir sebagai Ketua Harian Komite, Muhammadi Zaitun Rasmin menjabat sebagai Wakil Ketua, Haikal Hassan sebagai Sekretaris, Nur Effendi dan Irfan Syauqi Beik sebagai Bendahara.

Sementara, Didin Hafidhudin diangkat sebagai Ketua Dewan Syura dan Arifin Ilham, Yusuf Mansur, Hidayat Nurwahid, Bachtiar Nasir, Aries Mufti, Bobby Herwibowo menjadi anggota Dewan Syura. (sumber: ROL)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>