Jangan Duduk-duduk di Tepi Jalanan

Duduk-duduk di tepi jalanan kerap terlihat di tengah lingkungan masyarakat. Bisa berdua, bertiga, atau bergerombol, mereka yang duduk di tepi jalanan selama berjam-jam sebenarnya tidak dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri r.a, bahwasanya Nabi saw. pernah bersabda, “Janganlah kalian duduk-duduk di pinggir jalan.”

Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, kami duduk di situ untuk mengobrol, kami tidak bisa meninggalkannya.”

Beliau bersabda, “Jika kalian tidak mau meninggalkan tempat itu maka kalian harus menunaikan hak jalan.”

Para sahabat bertanya, “Apa hak jalan itu ya Rasulullah?”

Beliau menjawab, “Menundukkan pandangan, membuang hal-hal yang mengganggu di jalan, menjawab salam, memerintahkan perkara ma’ruf, dan melarang perbuatan mungkar,” (H.R Bukahri dan Muslim).

Diriwayatkan dari al-Barra’ bin Azb r.a, ia berkata, “Nabi saw. melintas di majelis orang-orang Anshar, lalu beliau bersabda, “Jika kalian enggan meninggalkan tempat tersebut maka tunjukilah si penanya jalan, jawablah salam dan tolonglah orang yang teraniaya’,” (Shahih, HR Abu Dawud ath-Thayalisi dan at-Tirmidzi.

Diriwayatkan dari Umar bin Khattab r.a, ia berkata, “Rasulullah saw. mendatangi kami pada saat kami duduk-duduk di pinggir jalan. Lalu beliau bersabda, ‘Janganlah kalian duduk-duduk di pinggir jalan ini sebab ini adalah majelisnya syaitan. Jika kalian enggan meninggalkannya maka tunaikanlah hak jalan.’ Lantas Rasulullah saw. pergi.

Aku berkata, ‘Rasululllah saw. bersabda, ‘Tunaikanlah hak jalan dan aku belum bertanya apa hak jalan itu.’ Maka akupun mengejarkan dan bertanya, ‘Ya Rasulullah, anda katakan begini dan begitu, lalu apa hak jalan itu?’ beliau menjawab, ‘Hak jalan adalah menjawab salam, menundukkan pandangan, tidak mengganggu orang lewat, menunjuki orang yang tersesat, dan menolong orang yang teraniaya’,” (Hasan lighairihi, HR ath-Thahawi dalam kitab Musykilul Atsar)

Dengan mengacu pada hadits-hadits di atas, kiranya kita bisa lebih berhati-hati dalam berperilaku dan bertindak. Perilaku kita hendaknya selalu berpedoman kepada suri tauladan kita, Rasulullah SAW. (w-islam)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>