Pemerintah India: Taj Mahal Bukan Kuil Hindu
Pemerintah India membantah klaim sekelompok pengacara yang mengatakan bahwa bangunan bersejarah Taj Mahal adalah sebuah kuil Hindu.
Menteri Kebudayaan Mahesh Sharma mengatakan pemerintah tidak menemukan bukti apapun yang mendukung klaim tersebut, lapor BBC Selasa (1/12/2015).
Para pengacara tersebut mengajukan petisi ke pengadilan tahun lalu, dengan mengatakan bahwa monumen tersebut harus diserahkan kepada orang-orang Hindu.
Taj Mahal merupakan mausoleum (bangunan yang didirikan di atas makam) didirikan pada abad ke-17 Masehi oleh Shah Jahan raja dari Kerajaan Mughal menyusul kematian isteri tercintanya. Makam yang bangunannya sekilas mirip masjid itu menarik kedatangan 12.000 wisatawan setiap harinya.
Enam pengacara dari kota Agra, di mana Taj Mahal berada, mengatakan kepada pengadilan bahwa mereka memiliki “bukti-bukti kuat” untuk membenarkan bahwa bangunan terkenal sejagad itu aslinya adalah kuil yang dipersembahkan untuk dewa Hindu, Siwa. Mereka mendesak agar pengadilan menyatakannya sebagai bangunan kuil Hindu.
Taj Mahal selesai dibangun oleh Shah Jahan pada tahun 1653 yang didedikasikan untuk isteri ketiganya, Mumtaz Mahal. Isteri yang paling dicintai Shah Jahan itu meninggal ketika melahirkan anak mereka yang keempat belas.
Struktur bangunan Taj Mahal menggunakan batu marmer hingga ke kubah dan menaranya. Dinding bangunan juga dihiasi dengan bebatuan semimulia, serta pahatan yang dianggap menunjukkan keunggulan seni Mughal di India.
Tahun 1983 Taj Mahal menjadi salah satu situs warisan budaya dunia yang dilindungi Unesco. Jutaan orang mendatanginya bangunan yang dianggap salah satu keajaiban dunia itu.
Bukan sekali ini kelompok warga Hindu di India mengklaim sebuah bangunan lawas bersejarah dulunya atau awalnya adalah kuil Hindu.
Mesjid Babri atau Babur di Ayodhya, distrik Faizabad, Provinsi Uttar Pradesh, tahun 1993 dihancurkan oleh warga Hindu setelah diklaim oleh mereka bangunan itu awalnya adalah kuil persembahan untuk Rama. Penghancuran majid itu menyulut bentrokan berdarah antara warga Muslim dan Hindu di India. Orang-orang yang ikut melakukan penyerangan dan penghancuran terhadap Masjid Babri sebagian merupakan pendukung Partai Bahratiya Janata, partai Hindu nasionalis tempat perdana menteri India saat ini, Narendra Modi, berkiprah.
Sama seperti Taj Mahal, sejarah Masjid Babri dapat ditelusuri hingga era Kesultanan Mughal, dan bahkan hingga Dinasti Tughlaq di tahun 1320-an yang semuanya adalah para penguasa Muslim di India. (sumber: hidayatullah)
Indeks Kabar
- 2017, Baznas Serukan Bangkitnya Pengusaha Muslim
- Kapolrestabes Medan Tindak Oknum Polisi Penyobek Alquran
- “Anakku Terbunuh, Rumahku Dibakar”
- Dewan Sekolah di Kanada Sepakati Program Anti-Islamofobia
- Prihatin Penangkapan Aktivis, ACTA Gugat UU ITE
- DPR Minta Kepala BPIP Tarik Ucapan “Agama Musuh Pancasila”
- Cukuplah dengan Bismillah
- Rumah Zakat: Pertumbuhan Wakaf 2019 Sebesar 155 Persen
- Erdogan Kecam Penyetujuan RUU Status Muslim Austria
- Bimbing Mualaf Selama Ramadhan, YMPM Buka Pendaftaran Dai
-
Indeks Terbaru
- Israel Tutup Paksa Kantor dan Saluran Berita Aljazeera
- Tinggalkan Hindu, Sutradara Ternama Pakistan Parmesh Adiwal Memeluk Islam
- Ilmuwan Harvard, Henry Klaseen Masuk Islam
- Tolak Partisipasi Israel, Ratusan Demonstran Geruduk Kantor Penyelenggara Olimpiade Paris
- Dulu Berpikir Islam Sarang Teroris Juga Biang Poligami, Armina Kini Bersyahadat dan Mualaf
- Kisah Penyembah Api yang Mencari Hidayah dan Masuk Islam
- Hikmah Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
Leave a Reply