Gaya Hidup Halal Bukan Islamisasi
Gaya hidup halal dinilai bukan isu Islamisasi. Sebab ada unsur bisnis besar bagi mereka yang melihat peluangnya. Dengan potensi besar, Indonesia harusnya bisa jadi salah satu pemain utama industri halal.
Tim Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sapta Nirwandar mengatakan, gaya hidup halal bukan isu Islamisasi, tapi pilihan. Di dalamnya pun ada bisnis menjanjikan. “Halal itu bukan soal syariat saja, tapi soal bisnis,” kata Sapta dalam Indonesia Halal, Business, Fashion & Food (IHBF) Expo 2015, Jumat (4/12).
Sapta menyontohkan Singapura yang sudah mengembangkan diferensiasi makanan halal. Singapura miliki restoran halal dan dapur halal. Berbeda dengan restoran halal yang sudah menyajikan semua makanan dan minumam halal, dapur halal masih menyediakan minuman tidak halal dengan informasi yang jelas.
Gaya hidup halal salah satunya juga fesyen. Mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu melihat Indonesia harusnya jadi pusat fesyen Islam dunia. Selain ide-ide unik para perancang nasional, Indonesia juga punya corak warna yang beragam. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Ketua MUI: Menganggap Wahyu Turun pada Sayyidina Ali adalah Ghuluw
- Kecam Kejahatan Israel, Dosen di AS Batal Jadi Profesor
- Mantan Navy Seal AS Tuduh Obama Pengkhianat Sambil Lempar Quran
- Menag Akan Kirim Mubalig Indonesia ke Thailand Selatan
- Parlemen Eropa Serukan Perluas Boikot Produk “Israel”
- Indonesia Akan Jadi Tuan Rumah Temu Asosiasi Komunikasi Katolik Dunia
- Bekas PM Inggris Dituduh Hapus Peran Bidani ISIS
- 2016 ‘Tahun Berdarah’ untuk Anak-Anak Palestina di Tepi Barat
- Terkait Sikap Ahok atas KH Ma’ruf, Menag: Mempermalukan Ulama Berisiko Besar
- Indonesia Juara Umum ISG 2013
-
Indeks Terbaru
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
- Pendeta Armenia Razmik Kastoryani Masuk Islam setelah ‘Dicekik Kalung Salib”
- Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko
Leave a Reply