MUI Apresiasi Pemkab Tangerang Ubah Kawasan Prostotusi Jadi Islamic Center
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang, Banten, mengapresiasi upaya pemerintah setempat membangun Islamic Center di Desa Dadap, Kecamatan Kosambi, bekas kawasan prostitusi terselubung.
“Itu merupakan langkah positif demi menghapus wilayah ini dari tindakan maksiat dan dijadikan sebagai pusat ibadah,” kata Ketua MUI Kabupaten Tangerang Ues Nawawi Gofar, di Tangerang, Rabu (16/12/2015).
Ues mengatakan tindakan penghapusan lokasi prostitusi adalah mulia dan harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
Pernyataan tersebut terkait rencana Pemkab Tangerang membangun Islamic Center di Desa Dadap, Kecamatan Kosambi mulai 2016.
Bahkan Pemkab Tangerang sudah membuatkan rancangan proyek tersebut agar nantinya dapat dimanfaatkan untuk pusat kegiatan keagamaan.
Demikian pula di kawasan itu nantinya dibangun Masjid Agung yang terbesar di kawasan Pantai Utara agar dapat menampung umat menjalankan ibadah yang berasal dari wilayah sekitar.
Upaya Pemkab Tangerang membangun Islamic Center itu semula memang mendapatkan tantangan dari pemilik bangunan yang menjual aneka minuman keras dan ditemani wanita berpakaian minim.
Padahal sekitar 600 bangunan yang dijadikan kafe remang-remang itu tidak mengantongi Izin Mendirikan Mangunan (IMB) dari instansi terkait.
Ues menambahkan proyek Islamic Center tersebut adalah langkah tepat menghapus protitusi seperti yang dilakukan aparat Pemprov DKI Jakarta membangun tempat serupa di Kramat Tunggak, Jakarta Utara.
“Tidak salah bila kita memang harus mencontoh kepada daerah lain yang baik dan berlomba menuju kebaikan demi untuk kemaslahatan umat,” katanya.
Dia menambahkan lokasi prostitusi di Dolly, sudah ditutup oleh Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini dan sebagai antisipasi agar para pekerja seks komersial (PSK) tidak merebak, bahwa upaya nyata adalah tindakan serupa yakni menutup.
Memang resiko lebih besar terhadap pemimpin yang berusaha menutup lokasi PSK, tantangan datang dari berbagai pihak, karena kegiatan di lokasi itu sudah berlangsung berpuluh tahun.
Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar pihaknya sudah mendapatkan tanggapan dari DPRD setempat menyangkut pembongkaran ratusan bangunan di Dadap itu.
“Sudah ada dana untuk membangun Islamic Center dan proyek itu dimulai pertengahan Maret 2016,” katanya.
Pihak Pemkab Tangerang, melalui aparat Kecamatan Kosambi, sudah menyampaikan kabar kepada pemilik bangunan agar membongkar sendiri hingga batas waktu 31 Desember 2015, bila tidak, akan dibongkar paksa(sumber: eramuslim)
Indeks Kabar
- MUI Desak Pemerintah China Hormati Hak Muslim Beragama
- Pemerintah Kota Tasikmayala Ajak Masyarakatnya Berhijab
- Ada Kasus Shalat Mengadap Timur, Anton: Ajaran Itu Sesat
- OKI Adakan Pertemuan Darurat di Istanbul Bahas Krisis Palestina
- Uni Eropa Serukan Penyelidikan Peran Polisi dalam Kerusuhan Delhi yang Menindas Muslim
- Gereja Anglikan Australia Dapat 1.115 Pengaduan Pencabulan Terhadap Anak
- Usai Dilantik, Wamenag Zainut: Radikalisme bisa Dipicu Ketidakadilan
- Prancis Akan Stop Dana Asing untuk Pembangunan Masjid
- Pakar Hukum Pidana UII: Harus Ada Penegakan Hukum Sebelum Densus 88 Lakukan Penangkapan
- Bus Umum di New York Harus Pasang Iklan Muslim Membunuh Yahudi
-
Indeks Terbaru
- MUI Sebut Kecerdasan Buatan Bisa Dipakai untuk Pemurtadan, Umat Harus Tanggap
- Prancis Berupaya Tutup Lebih Banyak Masjid
- Keuangan Syariah Indonesia Masih di Bawah Malaysia dan Arab Saudi
- Muslim Utsul di Provinsi Hainan, Target China Selanjutnya?
- Sekarang Berada di Bulan Rajab, Inilah Amalan Utamanya
- Yunani Kembali Tolak Permintaan Muslim Dirikan Masjid
- Jalaluddin Rakhmat, Tokoh Syiah Indonesia Meninggal Dunia
- Mengapa Kita Tetap Harus Minta Hidayah Meski Sudah Muslim?
- Cak Nun Tidak Kaget Istilah “NU Cabang Nasrani’, Apa Maksudnya?
- Mualaf Nadirah Tan, Sabar Hadapi Tudingan Miring Berislam
Leave a Reply