Pengakuan Vatikan atas Negara Palestina Berlaku Efektif
Sebuah kesepakatan yang ditandatangani Vatikan musim panas tahun lalu, berisi pengakuan atas negara Palestina, sudah dinyatakan berlaku.
Pemberlakuan efektif perjanjian yang ditandatangani Vatikan pada Juni 2015 itu diumumkan oleh Tahta Suci akhir pekan kemarin, lansir Deutsche Welle (3/1/2016).
Kesepakatan tersebut dibuat dua tahun setelah otoritas tertinggi Katolik Roma itu mengakui teritori Palestina sebagai sebuah negara berdaulat, menyusul persetujuan lisan Vatikan agar Palestina diberikan status sebagai pengamat di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sementara perjanjian itu secara eksplisit hanya mencakup operasional gereja di wilayah Tanah Suci (Al-Quds) yang dikuasai oleh Palestina, banyak pihak melihatnya sebagai langkah signifikan menuju pengakuan Palestina sebagai sebuah negara berdaulat.
Israel tentu saja mengecam keputusan Vatikan itu, yang disebutnya kontraproduktif terhadap proses perdamaian di Timur Tengah. Israel menyebut keputusan itu terlalu dini dan dapat memperlambat perundingan Israel-Palestina.
Vatikan berusaha menunjukkan peran diplomatik lebih besar di kawasan itu. Gereja Katolik Roma mempertahankan hubungan diplomatik dengan Israel sejak 1993, namun belum menandatangani perjanjian mengenai hak-hak umat Kristiani di wilayah yang dikuasai Zionis. (sumber: hidayatullah/DW)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Komite PBB Akan Periksa Pejabat Vatikan Atas Kekerasan Seksual Anak
- PBB Kecam Kebijakan Vatikan yang Memungkinkan Pastor Memperkosa
- Pendeta Senior Ditangkap Terkait Skandal Bank Vatikan
- Pertama Kalinya Bendera Palestina Berkibar di Markas Besar PBB
- Sekjen Parlemen Arab Tegaskan Penjajahan Atas Palestina Sumber Konflik Dunia Arab
Indeks Kabar
- PBNU Minta Pemerintah Larang Kampanye LGBT
- Israel Semakin Berani Buat Permukiman Baru Berkat Trump
- Jepang – LPPOM MUI Promosikan Halal Sambut 1 Juta Wisatawan Muslim
- Banten Hibahkan Rp 30 Miliar untuk Sokong Pesantren
- Album Penyanyi Inggris Ini Laris Berkat Lirik Keislaman
- Rohingya Bukan Satu-Satunya Kelompok Teraniaya di Myanmar
- ERC Sebut Ribuan Muslim Rohingya Tewas dalam Tiga Hari
- Deklarasi dan Muktamar I Ulama Asia Tenggara Dibuka Wakil Ketua MPR RI
- Grand Syaikh Al-Azhar: Mintalah Fatwa kepada Ahli Ilmu Berpaham Sunni
- Rumah Zakat Resmikan Bank Sampah Kute Mandiri
-
Indeks Terbaru
- MUI Sebut Kecerdasan Buatan Bisa Dipakai untuk Pemurtadan, Umat Harus Tanggap
- Prancis Berupaya Tutup Lebih Banyak Masjid
- Keuangan Syariah Indonesia Masih di Bawah Malaysia dan Arab Saudi
- Muslim Utsul di Provinsi Hainan, Target China Selanjutnya?
- Sekarang Berada di Bulan Rajab, Inilah Amalan Utamanya
- Yunani Kembali Tolak Permintaan Muslim Dirikan Masjid
- Jalaluddin Rakhmat, Tokoh Syiah Indonesia Meninggal Dunia
- Mengapa Kita Tetap Harus Minta Hidayah Meski Sudah Muslim?
- Cak Nun Tidak Kaget Istilah “NU Cabang Nasrani’, Apa Maksudnya?
- Mualaf Nadirah Tan, Sabar Hadapi Tudingan Miring Berislam
Leave a Reply