Amerika Jatuhkan 23.144 Bom di Negeri Muslim Selama 2015
Sebuah badan penasihat yang mengkhususkan diri pada masalah ekonomi dan politik, mengeluarkan sebuah grafik yang menunjukkan berapa banyak kerusakan yang telah dihasilkan akibat dampak kepongahan Amerika Serikat (AS) terhadap negara-negara lain.
Council of Foreign Relations (Dewan Hubungan Luar Negeri/CFR), sebuah lembaga riset yang bermarkas di New York, memperkirakan 23.144 bom telah dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) pada negara-negara Muslim selama tahun 2015.
Mikha Zenko, seorang rekan senior di CFR, menyatakan bahwa sejak 1 Januari 2015, Amerika Serikat telah menurun sekitar 23.144 bom di enam negara: 22.110 di Iraq dan Suriah; 947 di Afghanistan; 58 di Yaman; 18 di Somalia; dan 11 di Pakistan. Demikian dikutip laman sputniknews.com, Kamis (14/01/2016).
Grafik yang dikeluarkan lembaga riset yang dikenal pro pemerintah AS itu menunjukkan angka mencolok jumlah kerusakan yang dihasilkan Amerika pada negara lain. Sebanyak 22.110 bom diarahkan ke Iraq dan Suriah; 947 di Afghanistan; 58 di Yaman; 18 di Somalia; dan 11 di Pakistan
Dengan atau tanpa alasan, ujar lembaga ini, pengeboman seperti itu tidak dapat dibenarkan. Grafik itu adalah ilustrasi tumpul dari banyaknya kerusakan yang ditimbulkan Amerika terhadap dunia Islam selama tahun 2015.
Sekitar 77 persen dari semua serangan udara AS ditujukan pada ISIL/ISIS di Iraq dan Suriah. Pejabat Pentagon mengatakan setidaknya 25.000 tentara ISIL/ISIS dilaporkan telah dibunuh (sebuah sumber anonim mengatakan sekitar 23.000 pada bulan November 2015, sekitar 2.500 tentara lain dikabarkan telah dibunuh pada bulan Desember).
Sebenarnya, mereka juga mengklaim bahwa bersama 25.000 tentara ISIL/ISIS yang terbunuh, hanya 6 warga sipil yang “sepertinya” telah terbunuh dalam tujuh bulan operasi militer udara AS.
Pada saat yang sama, pejabat Pentagon mengakui bahwa jumlah anggota dari kelompok ISIL/ISIS yang tersisa sepenuhnya telah berubah.
Bom-bom Amerika Serikat tahun lalu ikut menyerang negara-negara mayoritas Muslim seperti Iraq, Suriah, Afghanistan, Pakistan, Yaman dan Somalia, demikian studi Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR).
Hari Rabu, Steve Warren, juru bicara koalisi pimpinan AS, memperkirakan anggota dari ISIL antara 20.000 hingga 31.000 tentara.
Pada saat yang sama, Pentagon mengklaim bahwa hanya enam warga sipil “kemungkinan” tewas dalam perjalanan kampanye pemboman. (sumber: hidayatullah/sputniknews)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Inilah Negeri-negeri di Akhir Zaman, Tahukah Anda?
- Kandidat Capres Amerika Sebut Islam tak Cocok dengan UUD Amerika
- Lagi, Muslim Amerika Gelar Kampanye Anti-Islamophobia
- PBB: Tiga Juta Orang Kehilangan Tempat Tinggal Akibat Konflik di Iraq
- Perancis Berusaha Jatuhkan Presiden Muslim Pertama di Afrika Tengah
Indeks Kabar
- Senin Menlu akan Temui Petinggi Myanmar, MUI Minta Pemerintah Serius
- Komedian Amerika: “Rakyat Palestina Memang Pantas Dibantai!”
- Pimpinan Gereja Jehovah’s Witnesses Divonis Bersalah atas 8 Kejahatan Seksual
- Lecehkan Presenter Muslim, Aktivis Suarakan Cabut Nobel Suu Kyi
- Puluhan Muallaf Ikuti Pelatihan Bisnis di Magelang
- Aksi Bela Uighur, Umat Islam Demo Kedubes China
- Penghina Nabi Muhammad Dihukum Penjara 104 Tahun
- Umat Islam Dituduh Intoleransi itu Fitnah
- Banyak Masjid Dibangun di Rusia
- Ustaz Somad Takjub dengan Antusiasme Hijrah Fest
-
Indeks Terbaru
- Bintang Timnas Kamerun Patrick Mboma Masuk Islam
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
- MUI: Umat Islam Perlu Banyak Kembangkan Bidang Kewirausahaan Muslimah
- Kerendahan Hati Mo Salah Jadi Inspirasi Mualaf Inggris
- Berharap Bahagia Saat ‘Berjumpa’ dengan Allah
- Peter Oudenes: Islam Agama Sempurna
Leave a Reply