KTT OKI ke-13 di Istanbul Temukan Solusi Tangani Perbedaan di Dunia Islam
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ke-13 yang akan diselenggarakan di Istanbul, Turki hari Kamis – Jum’at (14-15/4) bakal menetapkan arah dan kebijakan perdamaian di negara-negara Islam.
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) akan mewakili Indonesia dalam KTT Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ke-13 didampingi Ibu Mufidah.
“Indonesia akan selalu siap menjadi bagian dalam upaya perdamaian Islam dalam KTT OKI (Organisasi Kerja Sama Islam),” ujar Jusuf Kalla dalam pernyataan terbaru dikutip Antara, Selasa (12/04/2016).
Sidang KTT OK yang akan dimulai pada 13 hingga 14 April itu akan didahului dengan pertemuan-pertemuan persiapan yaitu Rapat Dewan Menteri-Menteri Luar Negeri dan Pertemuan Pejabat Senior.
KTT OKI, yang diadakan setiap tiga tahun sekali ini akan didahului dengan pertemuan-pertemuan persiapan yang diselenggarakan pada 12 hingga 13 April dan 10 hingga 11 April 2016.
Bertemakan ‘Solidaritas dan Kebersamaan untuk Keadilan dan Perdamaian’, KTT ini menekankan betapa pentingnya persatuan dan kebersamaan negara-negara anggota OKI dalam menyelesaikan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh dunia Islam,” demikian sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia dikutip Astroawani.
Sementara itu, dikutip laman Kemenlu, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam pertemuan Council of Foreign Ministers saat rangka persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-13 Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul, Turki menyatakan bahwa OKI harus mampu menjawab tantangan baru dunia. “OKI harus mampu menjalankan kegiatan “Go beyond business as usual” ujar Menlu RI.
Menlu Retno menggarisbawahi pentingnya persatuan dalam OKI untuk dapat menyelesaikan perbedaan dan konflik secara damai serta menghadapi berbagai tantangan terkini di Dunia Islam. Indonesia menyampaikan apresiasi atas dukungan negara-negara anggota terhadap inisiatif Indonesia untuk membentuk OIC Contact Group on Peace and Conflict Resolution. Hal ini diharapkan membantu dan mencari solusi secara damai dari berbagai konflik yang ada di dunia Islam. (sumber:hidayatullah)
Indeks Kabar
- Parlemen Australia Merekomendasikan Pelecehan Seks Anak di Gereja Katolik Merupakan
- Adzan Kembali Berkumandang di Masjid Inggris Lewat Speaker
- MUI Setuju Produsen ‘Terompet al-Qur’an’ Dipidanakan
- Musibah Banjir Kalimantan Selatan: 63 Ribu Orang Mengungsi, 110 Rumah Ibadah Terendam
- Tokyo Selenggarakan Peragaan Busana Muslim Pertama
- Pembangunan Masjid Lil Alamin di Papua Barat Sempat Dihambat
- ‘Kami Hidup dalam Ketidakpastian Hanya Karena Kami Muslim’
- Genap 600 Mualaf Bersyahadat di Hadapan Majelis Az-Zikra
- DPD Didorong Buat Pansus Homoseksual
- Dukung Palestina, 340 Profesor Inggris Boikot Lembaga Pendidikan Zionis Israel
-
Indeks Terbaru
- Pakaian Muslimah di Mesir Bawa Timea Jadi Mualaf di Hungaria
- Khutbah Rasul Menjelang Ramadhan Tiba
- Muslim Kepulauan Fiji Kini Punya Masjid Baru
- Di Masjid Biru, Aisha Rosalie Mengenal Keindahan Islam
- Taqwa, Solusi Semua Masalah
- Apakah Benar Rasulullah Pernah Melihat Surga dan Neraka?
- Perjalanan Spiritual Marcell Siahaan: Agnostik, Katolik, Buddha, Islam
- Al-Azhar: ‘Kartun Nabi Muhammad’ di Sekolah Inggris Lukai Dua Miliar Muslim
- Imam Shamsi Ali: Bom di Makassar Rusak Hubungan Antarmanusia
- Hidayah Sentuh Christopher, Menjadi Mualaf Saat Remaja
Leave a Reply