Taufiq Sebut Komunis Bangkit untuk Balas Dendam
Sejarawan dan Budayawan Taufiq Ismail mengatakan, korban nyawa akibat keganasan komunisme sebanyak 120 juta orang. Jumlah itu tiga kali lipat dari korban seluruh perang di dunia sepanjang abad 20. Mulai korban Perang Dunia I, II, Korea, Afghanistan, Vietnam, Iraq, Palestina, dan Lebanon.
“Kalau perang di dunia sepanjang abad 20 itu digabung, korban sekitar 38 juta orang. Sepertiga korban pembantaian yang dilakukan komunis,” kata Taufiq di kantor Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jakarta Pusat, belum lama ini.
Taufiq juga mengatakan, partai komunisme sudah merebut kekuasaan atau melakukan kudeta di 28 negara dan melakukan program-programnya. “Program pertama adalah kerja paksa, yaitu dengan cara memecat orang-orang yang bukan komunis dari pekerjaannya. Lalu, dikirim keluar kota untuk bekerja sebagai petani ataupun buruh di pabrik. Dan mereka sangat menderita sekali,” paparnya.
Akibat dari kondisi (kerja paksa) seperti itu, kata Taufiq, sebanyak 35 juta orang melarikan diri, sepanjang 1917 sampai 1971. “Dalam sejarah dunia tidak ada pengungsi yang meninggalkan negaranya karena tidak tahan dan tertindas sebanyak 35 juta orang,” katanya.
Selanjutnya, Taufiq menuturkan, ada 4 algojo raksasa komunis di dunia. Yaitu Lenin, membunuh 500 ribu orang sepanjang 1917-1923. Lalu, Stalin membunuh 43 juta orang dari 1925-1953, Mao Tse-Tung membantai 70 juta orang (1947-1976), serta Pol Pot yang membantai 2 juta orang (1975-1979).
“Kematian korban dari 4 algojo tersebut akibat dari kerja paksa, kegagalan ekonomi, dan dibantai oleh sesama bangsanya sendiri,” katanya.
Merebut Kekuasaan dengan Kekerasan
Lebih jauh, Taufiq mengungkapkan, asal usul ideologi komunis adalah dua pemuda yang meletakkan dasarnya pertama kali yaitu Karl Marx (30 tahun) dan Friedirch Engels (28 tahun). Mereka menerbitkan buku berjudul Manifesto Komunis tahun 1848.
“Buku itu sampai sekarang tidak pernah dirubah. Tujuan partai komunis jelas sekali dalam buku ini yaitu merebut kekuasaan dengan kekerasan. Tapi, mereka (partai komunis) di seluruh dunia menutup-nutupi tujuan ini. Dan mereka berdusta dengan mengatakan istilah pemerataan, sama rata, sama rasa, dan sebagainya. Itu semua bohong!” bebernya.
Sementara kalau melihat kembali apa yang telah terjadi di Indonesia. Dari sekian 75 negara dunia masing-masing dikudeta partai komunis sebanyak satu kali, jelasnya. Dan hanya Indonesia yang dikudeta sebanyak tiga kali oleh partai komunisme yaitu tahun 1926, 1948 serta 1965.
“Tapi Alhamdulillah, bangsa Indonesia mampu dengan cepat merebut kembali kekuasaan tersebut. Itu 50 tahunan yang lalu,” ujarnya.
Adapun sekarang ini, Taufiq menegaskan, komunis secara diam-diam kembali bergerak di Indonesia. Tetapi, bukan untuk menyebarkan ideologi komunisme, melainkan untuk membalas dendam. Sebab, ideologi itu sudah tidak laku lagi di seluruh penjuru dunia.
“Mereka semakin bersemangat untuk membalas dendam karena sudah terlalu lamanya dilarang di Indonesia. Jadi, untuk menyikapi itu semua, mari kita bersama-sama terus membasmi kebodohan, memberantas kemiskinan, menghabisi korupsi, meredam kekerasan dan anarki, serta menegakkan hukum dan keadilan di negeri kita,” tandasnya.(sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Septic Tank Jadi Kuburan Massal Anak, Gereja Katolik Irlandia Dihujani Kecaman
- Italia akan Bangun Pemakaman Islam Pertama Tak Jauh dari Roma
- 'Muslim Rohingya Diperdagangkan'
- Muslim Maladewa Cintai Islam Sepenuh Hati
- Menanti Kebangkitan Islam di Cad
- Fahira: Korporasi Terlibat Pesta Seks Gay Harus Denda 3 Kali Lipat
- Marak Pemurtadan Berkedok Pernikahan, Inilah Pesan untuk Para Orangtua
- Tank-tank ‘Israel’ Menembaki Gaza, Melanjutkan Serangan Berturut-turut
- Tentara Dibunuh di London, Sentimen Anti-Islam Menguat
- India Mengkambing Hitamkan Muslim Terkait Penyebaran Virus Corona
-
Indeks Terbaru
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Jadi Mualaf, Susie Brackenborough: Tak ada yang Membingungkan dalam Islam
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
Leave a Reply