Mengapa Percetakan Alquran Kemenag Ditutup?
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Deding Ishak mempertanyakan alasan atas rencana penutupan percetakan Alquran milik Kementerian Agama (Kemenag). “Kita mempertanyakan kok kenapa itu ditutup,” kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (13/8).
Politisi Partai Golkar itu meyakini, ide pendirian percetakan Alquran milik Kemenag sangat bagus. Selain itu, tidak sedikit uang yang diinvestasikan untuk pendiriannya, lebih dari Rp 30 miliar.
Percetakan itu, ia menilai, ditujukan untuk mempermudah program pendistribusian Alquran langsung ke seluruh Indonesia. Sesuai dengan program, mantan Menteri Agama M Maftuh Basyuni yang menargetkan satu juta rumah umat Islam dengan Alquran.
Ia mengingatkan, saat ini Alquran sudah menjadi bagian dari kehidupan umat Islam. Apa lagi, dengan keinginan memiliki banyak penghafal Alquran dan penyelenggaraan MTQ. “Jadi bagaimana membumikan Alquran bagi umat Islam di Indonesia. Saya tidak tahu kenapa ada kebijakan ini akan ditutup. Sepeti apa maksudnya, kenapa,” tutur Deding.
Sebelumnya, mantan Menteri Ggama M Maftuh Basyuni menyatakan, percetakan Alquran milik Kementerian Agama (Kemenag) segera “dikubur” dan mesin-mesinnya yang bernilai Rp 28 miliar akan menjadi besi tua.
Maftuh mengatakan, lembaga percetakan Alquran ini dibangun dengan uang dari APBN dan akan dikelola sebagai badan layanan umum (BLU) di bawah pembinaan Departemen Agama.
Percetakan Alquran di Jalan Raya Puncak, Km 65, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, itu diresmikan pada 15 November 2008 dan mulai berhenti beroperasi sejak pertengahan 2015. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Israel Tangkap Imam Besar Masjid Al Aqsa
- Kata Seorang Uskup di Kolombia Murid Yesus Mungkin Ada yang Gay
- 'Dana Investasi Haji ke Infrastruktur Harus Syariah'
- 20 Muslim di Inggris Raih Penghargaan dari Ratu Elizabeth II
- Kapolri Safari ke Seluruh Ormas Islam, Ini Alasannya
- Zionis Israel Tangkap 12 Jamaah Masjid al-Aqsha saat Mengaji
- Simposium Anti PKI Dibuka Hari Ini
- Sekjen MUI: Omnibus Law Jangan Bertentangan dengan Sila ke-1
- Perancang Busana Muslim Indonesia Siap Pamer Koleksi di New York
- MUI Ajak Umat Menghidupkan Malam Idul Fitri dengan Takbiran Virtua
-
Indeks Terbaru
- Vegetarisme dan Islamofobia Dianggap Penghalang Pertumbuhan Sektor Halal di India
- Kisah Mualaf Seorang Bintang Hip Hop Jerman
- Shariffa Carlo Dulu Musuhi Islam, Kini Jadi Muslimah
- Irena Handono, Temukan Islam Saat Jalani Pendidikan Biarawati
- Bintang Timnas Kamerun Patrick Mboma Masuk Islam
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
Leave a Reply