LIPIA Akan Dirikan Cabang di Makassar, Surabaya dan Medan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta akan membuka 3 (tiga) cabang baru di Indonesia, tepatnya di kota besar, yakni Makassar, Surabaya dan Medan.

Pengumuman itu disampaikan oleh perwakilan LIPIA dan juga Syeikh Dr. Abdullah As-Sulamy, Direktur Akademi Luar Negeri, Universitas Imam Muhammad bin Sa’ud di Gedung LIPIA Jakarta, Jalan Buncit Raya 5A Jakarta Selatan, Jumat (02/09/2016).

Syeikh As-Sulamy mengatakan, dibukanya LIPIA di Indonesia adalah sebagai wujud kerjasama Kerajaan Arab Saudi dengan Pemerintah Indonesia, khususnya dalam bidang Kebudayaan dan Pendidikan.

“Arab Saudi terus mengembangkan sayapnya untuk mengadakan kerjasama dengan negara-negara Islam dan terutama adalah Indonesia,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, pendirian cabang LIPIA ini atas permintaan pemerintah sejak masa pemerintahan presiden Abdurahman Wahid, kemudian ada korespondensi antara kedua negara, disusul penandatanganan kesepakatan di masa Menteri Agama Surya Darma Ali. “Ini menunjukan rencana tersebut bukan tiba-tiba, apalagi ini juga adalah permintaan pemerintah Indonesia,” jelas Syeikh As-Sulamy.

Pihak LIPIA menambahkan, ada tujuh lembaga yang terlibat dalam pembangunan tiga cabang ini. Diantaranya kantor kepresidenan, kementrian luar negeri, menteri agama, pertahanan nasional, kementrian kesektariat negara, termasuk Badan Intelejen Negara (BIN).

Pihaknya menjelaskan, saat ini pendirian masih dalam proses, apakah pihak kemetrian agama memberikan tanah lalu pihak LIPIA yang membangun, atau tetap dimulai saja dengan cara sewa. “Tapi MoU sudah ditandatangi, hanya menunggu komunikasi pelaksanaannya,” tandas perwakilan LIPIA.

Meski demikian, lanjutnya, proses itu akan dimulai setelah selesai proses administrasinya. Nantinya, di tiga cabang tersebut hanya dilaksanakan program idad, dan kemungkinan ditingkatkan program penyempurnaan.

Sedangkan terkait dengan rencana LIPIA membuat program pasca sarjana sejatinya sudah dibicarakan 5 tahun lalu, kemudian telah dibuat analisis tentang kebutuhan masyarakat Indonesia, maka disimpulkan akan dibuat bidang ushul fiqh dan peradilan agama. “Insya Allah tahun depan akan dibuka (untuk pascasarjana, red),” pungkas perwakilan LIPIA.

Sementara itu, Syeikh As-Sulamy melanjutkan, LIPIA hanya salah satu dari ratusan kerjasama dan bantuan yang diberikan Arab Saudi terhadap Indonesia. Karenanya, terang Syeikh As-Sulamy, pihaknya menyayangkan komentar miring tentang LIPIA yang hanya ingin memecah belah umat Islam.

“Kita harus wasapada dan sadar terhadap serangan yang ditujukan kepada bukan hanya Saudi tapi juga Indonesia. Kita fokus bekerja dan disaat yang sama menjaga harmoni dan kerjasama antara kedua negara ini,” tandas Direktur Akademi Luar Negeri, Universitas Imam Muhammad bin Sa’ud ini.

Untuk diketahui, saat ini LIPIA Jakarta merupakan satu-satunya cabang Universitas Imam Muhammad bin Sa’ud di Indonesia. (sumber: hidayatullah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>