KPAI: Selain Rehabilitasi, Penting Juga Cegah Aktivitas Seksual Menyimpang
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Ni’am Sholeh menyatakan, upaya rehabilitasi penting dalam menyembuhkan korban aktivitas seksual menyimpang. Tetapi mencegah perbuatan itu terjadi jauh lebih penting.
“Penting melakukan rehabilitasi anak, agar pada taraf tertentu tidak menjadi pelaku. Tapi yang penting juga bagaimana mencegah aktivitas seksual menyimpang,” ujarnya dalam sebuah acara di televisi swasta, Selasa malam (07/09/2016).
Termasuk, lanjut Ni’am, mencegah promosi tentang aktivitas seksual menyimpang serta adanya hal yang memberi ruang permisifitas terhadap perilaku tersebut.
Menurutnya, dalam kasus kejahatan seksual seperti ini, tidak tepat jika masih berbicara apakah tersebut normal atau bagian dari kebebasan berekspresi seksual, termasuk kebebasan seksual.
“Kalau kita pakai (pembenaran) ini, tentu malah menjadi bibit-bibit yang akibatnya kemudian mencari korban berikutnya,” terang Ni’am.
Untuk itu, terkait kasus prostitusi anak oleh kaum homoseksual yang sedang ramai, menurut Ni’am,
penyelesaiannya bagaimana tidak berkutat hanya pada hilir saja dengan menangkap supliernya, tapi juga bagaimana memutus mata rantai demand (aktivitas seksual menyimpang).
“Kalau hilir kepolisian sudah bergerak kesana, mengembangkan siapa germonya, siapa penggunanya dan semua yang terkait,” pungkasnya. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Hindari Predator Seksual Anak dengan Islam
- Komite PBB Akan Periksa Pejabat Vatikan Atas Kekerasan Seksual Anak
- KPAI: Indonesia jadi Surga Predator Kekerasan Seksual Anak
- Selain di Inggris, Populasi Muslim di Rusia Juga Melonjak Drastis
- Vatikan Bentuk Komisi Perlindungan Anak dari Kejahatan Seksual di Gereja
Indeks Kabar
- Kementerian Haji Saudi Optimistis Masjidil Haram Akan Dibuka Kembali
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Ustaz Adi Hidayat Hadiahi Umrah untuk Lalu Zohri
- Pengamat: Umat Islam Saatnya Sadar Akan Konspirasi Zionis di Indonesia
- Masjid Muslim Indonesia di Brisbane Ditulisi “Muslim Iblis”
- Shamsi Ali: Sebentar Lagi AS akan Punya Pesantren
- Omar Isi Politik AS dengan Assalamualaikum dan Alhamdulillah
- Produsen dan Distributor Terompet Sampul Al-Quran Minta Maaf
- Partai Politik Italia Halangi Pembelian Gereja menjadi Masjid
- Komnas HAM Dukung Kepolisian Proses Produsen Terompet Berbahan Sampul Al-Quran
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
- Al Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza Dihabisi Militer Zionis
- Tiga Macam Mukjizat Alquran
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
Leave a Reply