Iran Diduga Bantu Houthi Tembakan Rudal Balistik ke Makkah
Ahli Militer Mesir, Hisham al-Halabi, mengungkapkan, jenis rudal yang dipakai Houthi untuk menyerang Makkah adalah rudal balistik Scud surface-to-surface. Rudal jenis ini banyak digunakan milter Rusia sebelum disita oleh Houthi.
Menurut Halabi, kendaraan yang digunakan untuk meluncurkan rudal itu memerlukan teknologi khusus yang tidak mungkin dimiliki oleh milisi Houthi. Penjelasan itu seolah menegaskan bahwa rudal benar diluncurkan oleh Militer Iran.
Rudal ini, tambah dia, memiliki jangkauan lebih dari 300 km. Namun, Arab Saudi memiliki sistem pertahanan antirudal yang tak kalah canggih sehingga rudal dapat dihancurkan sebelum mencapai target. “Presiden Irak Saddam Hussein juga menggunakan jenis rudal ini dalam perang melawan Iran di perang Teluk pertama,” jelasnya.
Negara-negara yang bergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCC) menyatakan kecaman atas serangan Houthi ke Makkah yang dianggap didukung oleh Iran. Serangan itu dianggap sebagai bukti penolakan Iran untuk mematuhi keputusan internasional.
“Rezim Iran mendukung kelompok teroris yang menembakkan rudal ke Makkah. Apakah mereka mengklaim sebagai rezim Islam?” ujar Sekretaris Jenderal GCC dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah Bin Zayed, dikutip dari Saudi Gazette, Sabtu (29/10).
Menurutnya, serangan tersebut telah melanggar kesucian dan melampaui batas. Serangan bisa memprovokasi 1,5 miliar umat Islam di dunia yang selama ini berkiblat ke Makkah. Sheik Abdullah juga menyerukan kepada negara-negara GCC untuk bersatu memerangi musuh yang mencoba menjadikan kota suci Islam sebagai target penghancuran rudal.
Pencarian “Al-Houthi menargetkan Ka’bah umat Muslim” masih menjadi tren di negara-negara mayoritas Muslim, seperti Pakistan, Malaysia, dan Albania. Pengamat politik asal Bahrain, Sawsan al-Shaer mengatakan, hal itu karena serangan tidak hanya mengancam Arab Saudi, tetapi juga mengancam seluruh umat Muslim.
“Arab Saudi pasti memperkirakan akan ada banyak serangan dari Houthi yang didukung Iran. Tapi menyerang kota suci milik umat Islam adalah hal baru yang mengejutkan, bahkan bagi penganut agama lain,” kata dia. (sumber: ROL)
Indeks Kabar
- Tercatat 2143 Pengungsi Palestina Meninggal di Suriah
- Muwafiq Sampaikan Permintaan Maaf soal Ceramahnya
- Mantan Pendeta: Murtadnya Seseorang karena tak Peduli Agamanya
- 200 Masjid di Inggris Lakukan Open House, Layani Dialog Antar Agama
- Penghina Nabi Muhammad SAW Jadi Tersangka
- Muslim AS Kerahkan Petugas Bersenjata Amankan Masjid
- Maksimalkan Ramadhan, Penasihat Kedubes Saudi: Balik ke Qur’an, Tinggalkan HP
- LPPOM MUI: Halal Sudah Jadi Bagian Perdagangan Global
- Hari ke-16 Fase Kedatangan Jemaah di Tanah Suci, 19 Wafat
- Pencipta Lambang Garuda dan Lagu Hari Merdeka Seorang Habib
-
Indeks Terbaru
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
Leave a Reply