Klarifikasi PB HMI, PII, dan GPII soal Kericuhan Usai Aksi Damai 411
Ketua Umum PB HMI, Mulyadi P Tamsir, membacakan pernyataan sikap sekaligus klarifikasi ketiga organisasi mahasiswa/pelajar/pemuda tersebut.
Berikut salinannya yang diterima hidayatullah.com dalam jumpa pers di Sekretariat PB HMI, JL Sultan Agung No 25A, Guntur, Jakarta Selatan itu:
1. PB HMI, PII dan GPII menyesalkan atas adanya insiden kerusuhan pada unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, pada 04 November 2016 yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan;
2. Bahwa dalam unjuk rasa tersebut PB HMI, PII, dan GPII ikut serta dan tetap fokus menyuarakan aspirasi, dan mendorong penegakan hukum atas kasus (dugaan. Red) penistaan agama yang dilakukan oleh Saudara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok);
3. Bahwa tidak benar telah terjadi benturan massa aksi antara FPI dan HMI;
4. Kami menyesalkan pernyataan Kapolda Metro Jaya (Irjen Pol Irawan), yang menyatakan bahwa HMI sebagai penyebab/dalang (provokator) kerusuhan, hal tersebut tidak benar.
Dan kami meminta kepada Kapolda Metro Jaya melakukan klarifikasi kepada masyarakat luas dan segera meminta maaf kepada keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam;
5. Kami menyesalkan beredarnya informasi tentang adanya aksi penjarahan di beberapa wilayah Jakarta;
6. Kami meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk segera mempercepat proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama;
7. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia dan seluruh kader HMI, PII, dan GPII untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Semoga keadilan di negeri ini masih tetap ada dan Allah Subhanahu Wata’ala menunjukkan kepada kita jalan kebenaran. Aamiin,” pungkas Mulyadi.
Selain Ketua Umum PB HMI, pernyataan sikap dan klarifikasi itu juga atas nama Ketua Umum PII Munawwar Khalil dan Ketua Umum GPII Karman BM. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Ini Tanggapan Resmi MUI Soal Pernyataan Ahok tentang Al Maidah 51
- Inilah Klarifikasi dari Urusan Masjid Nabawi Tentang Isu Pembongkaran Makam
- Kanselir Jerman Sebut Islam Adalah Agama Damai Dan Bukan Ancaman
- Menag akan Temui Dubes Saudi Klarifikasi Isu Pemindahan Makam Nabi
- Muslim Indonesia di Qatar Dukung Fatwa MUI Soal Ahok
Indeks Kabar
- Puluhan Ribu Serangga Mengejutkan Peziarah di Masjidil Haram
- Dayah Insan Qurani Beri Ijazah ke 22 Santri Hafiz Alquran
- Tak Bisa Pertahankan Identitas Sekuler, Presiden Gambia Proklamasikan Negara Islam
- Rujuk Fatah-Hamas Disambut Baik, Penjajah Israel Meradang
- Mualaf Centre: Ada Upaya Kristenisasi di Balik Dukungan Pernikahan Beda Agama
- PBB: Tahun 2050 Penduduk Bumi 10 Miliar Jiwa, India Melebihi China
- Warga Cimahi Resah Didatangi Misionaris, DDII Minta Pemerintah Tak Tutup Mata
- London Ingin Jadi Pusat Keuangan Islam di Dunia
- Walikota Depok Mengaku Sukses Kelola Multikulturalisme
- Pembangunan RS Indonesia di Myanmar Capai 91 Persen
-
Indeks Terbaru
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
Leave a Reply