Penjelasan LPPOM MUI tentang Isu Mi Instan Mengandung Babi
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) menyampaikan penjelasan terkait isu terkini soal status halal sejumlah merek mi instan.
Di media sosial, ungkap LPPOM MUI, beredar kabar dan informasi yang menyebutkan isu seolah-olah terdapat merek-merek mi instan yang sudah bersertifikat halal tapi dicurigai mengandung babi.
Agar tidak menimbulkan kebingungan masyarakat serta melindungi produk halal dari informasi yang menyesatkan, LPPOM menyampaikan sejumlah penjelasan.
Pertama, berita dan informasi adanya inspeksi mendadak terhadap produk mi instan di sejumlah supermarket, disertai foto Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin, adalah tidak benar alias hoax.
“MUI maupun LPPOM MUI tidak pernah melakukan sidak seperti yang disebut dalam berita dan disebarkan secara berantai oleh pihak-pihak tertentu,” jelas Direktur LPPOM MUI, Dr Lukmanul Hakim, dalam siaran persnya kepada hidayatullah.com Jakarta, Selasa (24/01/2017).
Kedua, Lukmanul Hakim menjelaskan, dalam melakukan sidak atau pemeriksaan ulang terhadap produk bersertifikat halal, LPPOM MUI telah memiliki kaidah dan Standard Operating Procedure (SOP) yang sangat jelas.
“Di mana jika terdapat indikasi awal adanya penyimpangan terhadap Sistem Jaminan Halal (SJH) pada produk yang telah memiliki sertifikat halal MUI, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan benar tidaknya indikasi tersebut,” jelasnya.
Merek ‘Samyang’ belum Bersertifikat Halal
Kemudian, tambahnya, berkaitan dengan hal itu, LPPOM MUI memastikan bahwa produk mi instan yang telah bersertifikat halal, yang disebut-sebut dalam pemberitaan tersebut (yaitu Indomie dan Mie Sedap), tetap terjamin kehalalannya.
“Sedangkan mie instant merek Samyang, yang juga disebut dalam pemberitaan, sampai saat ini belum memiliki sertifikat halal MUI,” imbuhnya.
Selanjutnya, kepada konsumen dan masyarakat luas pada umumnya, LPPOM MUI mengimbau, agar tidak mudah percaya dan tidak ikut menyebarluaskan informasi yang tidak jelas sumbernya. “Demi menjaga ketenangan dan ketenteraman masyarakat,” pesannya.
Terakhir, Lukmanul Hakim mengatakan, informasi mengenai produk halal MUI dapat diperoleh melalui berbagai jalur dan cara resmi yang disediakan pihaknya.
“(Yaitu) website resmi LPPOM MUI, www.halalmui.org, layanan pesan singkat (SMS) ke 98555 (XL Axiata, Indosat dan Telkomsel), serta melalui scan barcode khusus untuk restoran bersertifikat halal MUI,” jelasnya memungkas. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Cek Produk Halal, LPPOM MUI Luncurkan Aplikasi Pro-Halal MUI
- Inilah Restoran Besar yang Belum Bersertifikasi Halal versi LPPOM MUI
- LPPOM MUI Menjawab Isu Kandungan Babi pada 8 Jenis Produk Makanan
- LPPOM MUI Siap Antisipasi Lonjakan Sertifikasi Halal
- LPPOM MUI: Halal Sudah Jadi Bagian Perdagangan Global
Indeks Kabar
- Prancis Akan Stop Dana Asing untuk Pembangunan Masjid
- YLKI Minta Menhub Larang Ruang Merokok di Bus AKAP
- 11 Ribu Muslim Amerika Tunaikan Ibadah Haji
- Gerhana Matahari, Kemenag Anjurkan Masyarakat Shalat
- India Mengkambing Hitamkan Muslim Terkait Penyebaran Virus Corona
- BPKH Kelola Dana Haji Rp 105 Triliun, Investasikan Kemana?
- 1.500 Anak di Bandung Ikuti Gerakan Menulis Alquran
- Ketahuan Beragama Islam, Pria Ini Ditolak Jadi Pilot Komersil
- Zionis-Israel Berencana Buat UU Usir Warga Palestina dari Baitul Maqdis
- Islam di Negeri Ginseng
-
Indeks Terbaru
- Syekh Ali Jaber Berpulang
- Kelompok Hak Asasi Rohingya Desak Facebook Memblokir Kampanye Online Militer Myanmar
- Maroko Bantah Mata-Matai Belgia Melalui Masjidnya
- Disaksikan Mayjen dan Para Komandan, 13 Prajurit Jadi Mualaf
- Rekomendasi Muhammadiyah ke Menkes: Dukung BPOM – MUI Independen dalam Keamanan dan Kehalalan Vaksin Covid
- Pemerintahan Trump Ampuni Kontraktor Keamanan Blackwater atas Kasus Pembantaian Iraq 2007
- Mualaf I Gede Nyoman Wisnu, Surat Al-Ikhlas Getarkan Hati
- Mengenal Istri Nabi Muhammad SAW, Hanya Aisyah yang Gadis Lainnya Janda
- Sembilan Polisi Mesir Dipenjara atas Penyiksaan dan Pembunuhan
- Masjid di Belanda Jadi Target Serangan Islamofobia
Leave a Reply