Konferensi Universitas Al-Azhar Desak Dunia Tak Kaitkan Islam dengan Terorisme
Konferensi Universitas Al-Azhar ke-28 mengeluarkan ketetapan menuntut masyarakat dunia tidak lagi mengaitkan Islam dengan terorisme. Grand Syeikh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmad al-Thayyib mengatakan, mereka ingin pihak yang mengaitkan Islam atau agama-agama lain dengan kekerasan supaya segera berhenti melakukannya.
“Menghukum Islam dengan perbuatan pidana oleh beberapa individu membuka ‘pintu’ bagi masyarakat untuk mengaitkan semua agama dengan kekerasan. “Ini memberi pembenaran kepada argumen kaum ekstrimis modernitas yaitu masyarakat tidak membutuhkan agama,” katanya dalam Konferensi Internasional Muktamar Al-Azhar dan (Majlis Hukama al Muslimin) 28 Februari-1 Maret 2017 di Kairo, Mesir.
Konferensi selama dua hari bertema Al Hurriyah wal Muwathanah At-Tanawwu’wal Al Takaamul (kemerdekaan, kewarganegaraan, keberagaman dan integrasi) dihadiri para mufti dan pendeta termasuk pemimpin Katolik Maronit Libanon, Beshara Rai serta perwakilan gereja dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Sementara itu di Jenewa, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Dr. Yousef Al-Othaimeen menyatakan keprihatinan dengan perkembangan Islamophobia merupakan penghinaan kepada hak asasi manusia dan martabat umat Islam. Katanya, peningkatan kebencian dan ekstremis agama terutama diskriminasi terhadap Islam sudah mencapai suatu tingkat mengkhawatirkan.
Dia mengatakan, pembatasan dan kebijakan diskriminasi yang dikenakan pada umat Islam ketika politik berhaluan kanan meningkat memperkuat narasi Islam terhadap golongan itu. “Kita seharusnya memainkan peran masing-masing dan OKI berkomitmen untuk memainkan perannya,” kata Syeikh Ahmad al-Thayyib. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Grand Syaikh Al-Azhar: Mintalah Fatwa kepada Ahli Ilmu Berpaham Sunni
- Syeikh Al Azhar Menilai Ada yang Salah Menafsiri Kunjungannya
- Syekh Al Azhar Ingatkan Indonesia akan Bahaya Syiah
- Tetapkan Awal Ramadhan, Al-Azhar Berharap Umat Islam Seragam
- Universitas Al Azhar Mesir Bantah Ada Ulama Masuk Kristen
Indeks Kabar
- Badan Amal Inggris Seru Tindakan Konkrit untuk Bantu Pengungsi Suriah
- Keuangan Syariah Bisa Jadi Solusi Permasalahan Dunia
- Gaya Hidup Halal Bukan Islamisasi
- 24 Etnis Muslim Rohingya Tewas dalam Operasi Gabungan di Myanmar
- PBB Mengajak Dunia Meningkatkan Bantuan pada Rohingya
- Pusat Islam McLean Berjuang agar Batasan Jam Ibadah Dicabut
- Sineas AS Ini Minta Maaf atas 'Kelakuan' Presidennya
- Quran Bukan Hanya untuk Orang Arab
- Dandim 0905 Balikpapan: Pesan Panglima TNI, Ulama Terbukti Membela NKRI
- Dampak Covid-19, Radio BBC Lokal Siarkan Ceramah Agama Islam
-
Indeks Terbaru
- Vegetarisme dan Islamofobia Dianggap Penghalang Pertumbuhan Sektor Halal di India
- Kisah Mualaf Seorang Bintang Hip Hop Jerman
- Shariffa Carlo Dulu Musuhi Islam, Kini Jadi Muslimah
- Irena Handono, Temukan Islam Saat Jalani Pendidikan Biarawati
- Bintang Timnas Kamerun Patrick Mboma Masuk Islam
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
Leave a Reply