Pelarangan Azan Dinilai Sebagai Bentuk Sikap Rasis Pemerintah Israel
Parlemen Israel, Knesset, telah memberikan persetujuan awal terkait pengesahan RUU Larangan Azan, atau biasa disebut ‘Muezzin Bill’. Namun, sejumlah pihak mengecam langkah Pemerintah Israel tersebut.
Salah satunya datang dari Persatuan Palestina dan Yahudi. Menurut Wakil Presiden Persatuan Palestina-Yahudi, Bruce Katz, RUU ini memang ditargetkan untuk masyarakat Muslim di Israel dan wilayah pendudukan Palestina.
Tidak hanya itu, RUU ini juga menjadi contoh bentuk Islamphobia yang ada di Pemerintahan Israel. ”Ini juga menjadi contoh, bagaimana Israel justru mengucilkan dirinya dari pergaulan internasional. Selain itu, langkah ini juga menggambarkan posisi Israel di posisi paling bawah di pergaulan internasional,” ujar Katz seperti dikutip PressTV, Kamis (9/3).
Jika RUU Larangan Azan benar-benar disahkan menjadi Undang-Undang, lanjut Katz, maka hal itu menjadi kontribusi besar Pemerintah Israel terhadap pertumbuhan Islamphobia dan perilaku rasis berdasarkan agama. Selain itu, Katz menyatakan, RUU tersebut juga merupakan RUU yang rasis. Bahkan, bukan tidak mungkin, larangan itu nantinya juga akan berlaku untuk gereja ataupun sinagog.
Katz juga menjelaskan, faktanya perlindungan atas kebebasan beragama di sejumlah negara selalu diikuti dengan kebebasan untuk melaksankan ibadah berdasarkan agama tersebut. Namun, hal ini tidak terjadi di Israel, apabila RUU itu disahkan menjadi UU. ”Ini juga menjadi ekspresi dari sikap rasisme yang begitu dalam di Pemerintah Israel,” kata Katz.
Sebelumnya, Knesset memang telah memberikan persetujuan awal terkait pembahasan RUU Larangan Azan tersebut. RUU ini tinggal melewati tiga tahapan untuk akhirnya bisa disahkan sebagai UU. Dalam draft RUU tersebut, larangan penggunaan pengeras suara dari masjid itu akan diberlakukan di seluruh wilayah Israel dan Yerusalem, termasuk Timur Yerusalem yang saat ini masih menjadi wilayah pendudukan Israel atas Palestina. Larangan itu pun berlaku dari pukul 11.00 siang hingga 19.00 malam. (sumber: ROL)
Indeks Kabar
- Aksi Bela Uighur, Umat Islam Demo Kedubes China
- Insiden anti-Muslim Diperkirakan Terus Meningkat di Prancis
- Ribuan Yahudi Prancis Eksodus ke Israel Pasca Serangan Charlie Hebdo
- India Mengkambing Hitamkan Muslim Terkait Penyebaran Virus Corona
- Tokoh LGBT Mengaku Banyak Terpengaruh Paham JIL
- Sumut Ditunjuk Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2018
- Pria Amerika Dijatuhi Hukuman 20 tahun atas Usaha Membakar Masjid
- Ustaz Somad Takjub dengan Antusiasme Hijrah Fest
- Kaum Atheis di Kenya Minta Libur Nasional dan ‘Parade Tak Bertuhan’
- Tolak Aneksasi ‘Israel’ atas Palestina, Indonesia Surati 30 Negara
-
Indeks Terbaru
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
- Alhamdulillah, Bintang Football Jeremiah Owusu Amerika Masuk Islam
- Lembaga Kemanusiaan Harus Bayar Pungli Rp 80 Juta per Truk untuk Masuk Gaza
- Pemerintah Mumbai Robohkan Puluhan Toko Milik Muslim
- Perjalanan Pendeta Gould David Menjemput Hidayah Allah Hingga Menjadi Mualaf
- Perjalanan Pendeta Gould David Menjemput Hidayah Allah Hingga Menjadi Mualaf
- Sudah 380 Masjid Dihancurkan ‘Israel’ di Gaza
- Seorang Imam Masjid di Amerika Serikat Wafat Usai Ditembak
- Petinju Gervonta Davis Jadi Mualaf
- Politisi Thailand Sahkan Rancangan Perkawinan Sesama Jenis
Leave a Reply