Muslim Cina Pakai Jilbab di-Bully Netizen
Aysha Xiong (23 tahun) mengunggah foto bersama dua orang teman ke media sosial (medsos). Kemudian, foto mereka dibanjiri komentar negatif oleh ratusan netizen karena mereka mengenakan jilbab. Komentar-komentar tersebut menunjukan sikap anti-Islam.
Sebelumnya, Aysha mengunggah foto mereka di situs WeChat Mini yang disebut The Hijab Channel. The Hijab Channel dibuat untuk memberikan tempat kepada wanita Muslim yang mau berbagi kisah tentang jilbab, iman, pekerjaan dan kehidupan.
Foto-foto yang diunggah Aysha dan dua orang temannya sama seperti foto-foto orang lain yang juga diunggah ke medsos. Tapi, ketika foto yang diunggah Aysha diunggah di Weibo (medsos seperti Twitter buatan Cina), foto mereka dibanjiri komentar kasar. Banyak yang berkomentar secara berlebihan seperti ketakutan terhadap terorisme.
“Cina tidak memerlukan aliran sesat,” kata seseorang yang mengomentari foto Aysha di Weibo, dilansir dari South China Morning Post, Ahad (12/3).
“Kapan kamu akan kembali ke Arab,” komentar pengguna medsos lainnya di Weibo. Dua komentar ini menjadi yang paling populer dan mendapat lebih banyak jempol (like) di Weibo.
Aysha Xiong dan dua orang temannya telah memeluk Islam selama tiga tahun lamanya. Pengalaman yang didapatnya telah memperteguh pendirian mereka untuk mempertahankan The Hijab Channel.
“Saya ingin menceritakan kepadamu, kisah saya sedikit demi sedikit, dan akan memberitahu bahwa Islam tidak takut,” kata Aysha mengomentari ratusan komentar negatif di Weibo. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Dr Zain An-Najah: Ini Hukum Karyawan Muslim Pakai Atribut Natal
- Netizen Kecam ‘Cueknya’ Media Barat Terkait Pembunuhan Mahasiswa Muslim
- Panglima TNI: Wanita TNI Mau Pakai Jilbab, Pakai Saja
- Siswi SMP Hidayatullah Tulis “Surat Cinta” Untuk Kapolri Terkait Jilbab
- Sosialisasikan Muslim Tak Pakai Atribut Natal, Anggota JAS Malah Ditangkap
Indeks Kabar
- Dakwah dan Syiar Islam di Guyana Menggeliat
- Mayoritas Fraksi DPR dan Pemerintah Sepakat Bawa RUU Ciptaker ke Paripurna Meski Banyak Protes
- Koleksi Langka Islami Dipamerkan di Spanyol
- Komnas HAM Ingatkan Aparat Tak Semena-mena dalam Menangani Terorisme
- KPI Jatuhkan Sanksi Teguran Program "Gang Senggol" MNCTV
- Anggota Komnas HAM Janji Lakukan Investigasi kasus Pelarangan Masjid di Bitung
- Instrumen Hukum Pidana Dinilai Bisa untuk Membina LGBT
- Warga Muslim Karasak Bandung Pertanyakan IMB Gereja Rehoboth
- Ormas Islam Sikapi Ceramah Ust Maulana
- Acara TV Aman untuk Anak Diharapkan Diperbanyak
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
- Al Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza Dihabisi Militer Zionis
- Tiga Macam Mukjizat Alquran
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
Leave a Reply