OKI Perkuat Kerjasama, Selamatkan Warisan Islam
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) memperkuat kerjasama dengan lembaga dan negara anggota serta mitra internasional seperti Prancis dan Organisasi Pendidikan , Sains dan Kebudayaan PBB (UNESCO) untuk mengembangkan perencanaan praktis memelihara berbagai bentuk Warisan Budaya Islam.
Sekjen OKI Dr Yousef Al-Othaimeen mengatakan, upaya melestarikan, melindungi dan memperkaya warisan budaya Islam berupaya berkontribusi menangani fenomena mendistorsi citra Islam dan memblokir serangan terorisme dilakukan akibat kebencian terhadap Islam.
Ada juga kebutuhan mengeksploitasi pelestarian warisan budaya untuk menyebarkan nilai dan toleransi dalam agama sebagaimana terdapat dalam sejarah melalui budaya dan bukti ilmiah yang terus subur di dunia Islam, katanya melalui pernyataan yang terdapat dalam situs OKI belum lama ini.
Sekjen OKI juga mengatakan demikian pada sesi pembukaan simposium “Memelihara dan Melindungi Warisan Budaya Di Negara Anggota OKI” yang berlangsung dua hari di Jeddah hari Ahad kemarin.
Pertemuan ini dihadiri ahli-ahli dari OKI, institusi budaya Saudi dan PBB serta perwakilan negara-negara OKI. Pertemuan dibuka Asisten Sekjen OKI, Hesham Youssef.
Latar belakang simposium ini mengingat dunia Islam sedang menghadapi konflik dan peperangan yang dapat mempengaruhi warisan budaya dan harta karun Islam yang dikhawatirkan membawa kehancuran arkeologi dan sejarah.
OKI juga berencana menyelenggarakan konferensi internasional pada November 2017 dengan kerjasama Organisasi Pendidikan Sains dan Kebudayaan Islam (ISESCO) dan Pusat Penelitian Sejarah, Seni dan Budaya Islam (IRCICA) mengundang berbagai pakar yang berpengalaman terkait perlindungan warisan budaya di dunia Islam. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Masyarakat Harus Lawan Bahaya Penyimpangan LGBT
- Lembaga Muslim Bagikan Alquran Gratis Buntut Pembakaran
- Baznas Buka Layanan Kurban di 212 Mart
- Vatikan Bentuk Komisi Perlindungan Anak dari Kejahatan Seksual di Gereja
- Pemblokiran Situs Islam Dinilai Ancaman Kebebasan Berpendapat
- Zionis Hantam Gaza dengan 19 Rudal
- Di Tasikmalaya Perda Bernuansa Islam Berdampak Baik
- Musyawarah Besar Ulama Aceh Bahas Peradaban Islam
- Filipina-Kirgistan Saingan Indonesia di Musabaqah Alquran dan Hadis Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Damanhuri Zuhri Republika/ Darmawan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Mubarak (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai acara Penyerahan Hadiah Musabaqah Hafalan Al-quran dan Hadis Tingkat Nasional, Pangeran Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Mubarak (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai acara Penyerahan Hadiah Musabaqah Hafalan Al-quran dan Hadis Tingkat Nasional, Pangeran REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juri Musabaqah Alquran dan Hadis tingkat Asia Pasifik VII Dasman Yahya Ma'ali mengatakan Indonesia setiap tahun selalu menjadi juara umum. Tetapi peserta dari 18 negara lainnya tak kalah hebat dalam hafalan Alquran dan Hadis. "Saya sebagai juri hadis, melihat penampilan dua hari, Indonesia memiliki saingan terkuat dalam menghafal Hadis yakni Kirgistan dan Filipina," jelas Dasman kepada Republika, Rabu (20/4). Meskipun demikian, Dasman mengakui peserta yang mengikuti musabaqah Hadis merupakan orang-orang pilihan. Terbukti hanya 14 orang yang mengikuti musabaqah kategori hadis dan hanya berasal dari empat negara, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Kirgistan. Bagi penghafal hadis untuk tingkat Asia Pasifik ini memiliki kriteria khusus. Seluruh peserta harus menghafal 500 hadis shahih. "500 hadis ini terbagi dengan 100 hadis hafal dengan sanadnya dan 400 hadis tanpa sanad," ujarnya menjelaskan. Menurut Dosen Hadis UIN Riau ini, peserta dari Indonesia memiliki hafalan yang bagus di bidang hadis dan seluruhnya hafal 100 hadis dengan sanadnya. Ini diakuinya sulit sekali remaja muslim yang benar-benar memperhatikan hafalan hadis lengkap dengan sanad yang sangat panjang. Musbaqah Alquran dan Hadis ini diikuti 103 peserta dari 18 negara. Perlombaan dibagi menjadi lima kategori hafidz 30 juz, 20 juz, 15 juz, dan 10 juz serta hadist.
- Mendagri Thahjo Cabut Instruksi terkait Penggunaan Jilbab dan Jenggot
-
Indeks Terbaru
- Kejahatan Perang Israel Diadukan ke ICC
- Pernah Rasakan Genocida, Ribuan Warga Bosnia Demo untuk Gencatan Senjata di Gaza
- Pasukan Zionis Gempur Area RS Indonesia di Gaza
- Kritik Erdogan: Barat Lantang Bela Korban Charlie Hebdo, Tapi Diam Sikapi Genosida Gaza
- Halangi Bantuan ke Gaza Bisa Dituntut Pengadilan Internasional
- Pendukung Celtic tak Gentar, Tetap Kibarkan Bendera Palestina Saat Laga Liga Champions
- Islam Menjadikan Saya ‘Yahudi’ yang Lebih Baik
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
Leave a Reply