ACT Salurkan Bantuan Pangan Terbesar untuk Rohingya
Cepu, Blora dan Kabupaten Bojonegoro sedang mempersiapkan beras-beras terbaik untuk disalurkan kepada para pengungsi Rohingya. Bantuan ini akan menjadi salah satu yang terbesar. Ini karena Indonesia negeri agraris dengan kekayaan produksi beras yang melimpah.
Beras juga dinilai menjadi makanan pokok yang dikonsumsi ratusan ribu sampai sejuta lebih komunitas Rohingya yang terkucil dan tertindas. Aksi Cepat Tanggap (ACT) menampung amanah besar masyarakat Indonesia, mengulang kembali catatan epik pengiriman bantuan ke Somalia dan Afrika lewat Kapal Kemanusiaan tahap ke-1 dan tahap ke-2, beberapa bulan lalu.
Jika Kapal Kemanusiaan episode sebelumnya berlayar untuk Somalia, kali ini 2.000 ton beras dalam Kapal Kemanusiaan ke-3 bakal berlabuh ke Chittagong, Bangladesh. Sebelum Kapal Kemanusiaan berangkat, ada berbagai kesibukan yang terekam selama dua pekan terakhir, khususnya di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Lewat Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) di Desa Jipang, sebuah konsep pengelolaan wakaf di ranah pembibitan dan pengelolaan hasil tani yang dikelola ACT, beras ribuan ton disiapkan untuk Rohingya.
Sebelum konvoi truk kontainer datang merapat ke Jipang, para petani sudah sibuk memanen padi. Kepala Desa Jipang Ngadi, mengatakan semangat untuk membantu Rohingya datang bersamaan dengan momentum panen di Jipang, juga panen di desa-desa sekitar Cepu.
“Tak disangka, amanah untuk siapkan ribuan ton beras untuk membantu Rohingya ini datang tepat di momen panen raya Desa Jipang,” ujar Ngadi melalui siaran pers.
Kurang lebih sepekan sebelumnya, dengan tangan yang cekatan, tangan para petani memarit padi untuk selanjutnya dikumpulkan dalam satu wadah besar. Padi-padi yang telah dikumpulkan lantas dimasukkan ke dalam suatu mesin pengolah untuk dipisahkan antara padi dan tangkainya.
“Ini bukan sekadar hiruk-pikuk menyambut masa panen ketiga dalam setahun terakhir. Ini tentang ikhtiar besar masyarakat Indonesia untuk membantu saudara-saudara Rohingya yang tengah diterpa krisis kemanusiaan,” kata Ngadi.
Dimulai sejak Sabtu (16/9) kemarin, selama empat hari proses muat beras dari gudang ke dalam kontainer dilakukan per 500 ton setiap harinya. Puncaknya, Selasa (19/9), iring-iringan 20 kontainer terakhir yang dimuat dari Cepu bakal berjalan konvoi menuju ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Iring-iringan konvoi truk kontainer Kapal Kemanusiaan untuk Rohingya dilepas langsung oleh Bupati Blora, Djoko Nugroho.
Tiba di Surabaya, sebanyak 2.000 ton beras kapal kemanusiaan untuk Rohingya bakal dilayarkan melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Ditotal keseluruhan, beras 2.000 ton untuk Rohingya bakal dimuat dalam 80 kontainer ukuran 25 ton per kontainer.
Jika tak ada aral melintang, kapal kemanusiaan rencananya akan dilepas Kamis (21/9), oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Presiden Aksi Cepat Tanggap Ahyudin di Dermaga Terminal Petikemas Surabaya.
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Tembak Dada Amir, Zionis Biarkan Ia Meregang Sampai Mati
- Ironis, Israel Jadi Ketua Komite Urusan Hukum Perserikatan Bangsa-Bangsa
- Imam Besar Al Azhar: Islam Bukan Agama Terorisme
- Muslim Uighur Ungkap Jutaan Orang di Kamp “Reedukasi” China
- Dana Covid Hanya Mampu Bantu 75 Persen dari Total Pesantren
- Arab Saudi Ganti Kalender Hijriah Jadi Kalender Barat
- Ini Pernyataan Tokoh Islam Terhadap Meningkatnya Penistaan Al Aqsha
- Myanmar Bentuk Panel Khusus Selidiki Pelanggaran HAM di Rohingya
- Parlemen Australia Merekomendasikan Pelecehan Seks Anak di Gereja Katolik Merupakan
- Dikotomi Pendidikan Umum dan Agama tak Sesuai
-
Indeks Terbaru
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
- MUI: Umat Islam Perlu Banyak Kembangkan Bidang Kewirausahaan Muslimah
- Kerendahan Hati Mo Salah Jadi Inspirasi Mualaf Inggris
- Berharap Bahagia Saat ‘Berjumpa’ dengan Allah
- Peter Oudenes: Islam Agama Sempurna
- Andre Ho, Hidayah Luruhkan Kebencian
Leave a Reply