Kemenag Resmikan BPJPH, Kewenangan Fatwa Halal Tetap di Bawah MUI
Kementerian Agama (Kemenag RI) meresmikan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) pada Rabu (11/10/2017), bertempat di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, dibentuknya badan ini menjadi stimulan untuk membangkitkan dan menggairahkan perkembangan industri halal di Tanah Air yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Saya berharap BPJPH segera mengonsolidasikan tugas dan fungsi badan ini baik menyangkut perangkat kelembagaan, infrastruktur regulasi, prosedur kerja, layanan sertifikasi, sistem pengawasan, maupun aspek pengembangan kerja sama domestik dan global,” ujarnya.
Menag meminta, agar pelayanan sertifikasi dan pengawasan Jaminan Produk Halal menerapkan secara konsisten prinsip integritas, transparansi, dan menghindari segala macam pungli dan gratifikasi.
Badan yang lahir berdasarkan amanat UU No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal ini, harapnya, juga harus proaktif melakukan penguatan basis kerja sama dan pengembangan diplomasi halal, baik pada level nasional maupun global.
Penguatan kerja sama itu, dikatakan Menag, antara lain dilakukan dengan kementerian dan lembaga terkait, serta Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ia menyebutkan, kerja sama dengan LPH misalnya, bisa dilakukan dalam hal pemeriksaan dan/atau pengujian produk. Sedangkan kerja sama BPJPH dengan MUI, dilakukan dalam bentuk sertifikasi auditor halal; penetapan kehalalan produk; dan akreditasi LPH.
“Pasca beroperasinya BPJPH kewenangan MUI tetap penting dan strategis yaitu memberikan fatwa penetapan kehalalan suatu produk yang kemudian disampaikan kepada BPJPH sebagai dasar penerbitan Sertifikat Halal,” tegas Menag.
Menurutnya, dalam konteks ekonomi global, perkembangan industri halal dewasa ini telah menjadi tren dunia. Bahkan dalam proyeksi ke depan pemerintah menginginkan Indonesia bisa masuk kategori 10 besar negara produsen halal dunia.
“Saya yakin hal itu akan tercapai dengan adanya dukungan, kerja sama, sinergitas, dan kebersamaan semua pihak. Pesan al-Qur’an tentang konsumsi produk halal merupakan pesan universal untuk kemashalatan umat manusia seluruhnya,” pungkas Menag.
Terkait tren industri halal, Global Islamic Economy Indicator 2017 merilis bahwa Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara konsumen industri halal terbesar di dunia. Indonesia menempati peringkat nomor satu di dunia dalam belanja makanan halal.
Di sektor pariwisata halal, Indonesia berada di urutan nomor lima di dunia. Sementara untuk obat-obatan dan kosmetika halal serta keuangan syariah, Indonesia menempati peringkat keenam dan kesepuluh di dunia. Dalam proyeksi ke depan pemerintah menginginkan Indonesia bisa masuk kategori 10 besar negara produsen halal dunia. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Gelorakan Industri Produk Halal, HLC Selenggarakan International Halal Expo
- Indonesia segera Bangun Kawasan Industri Halal
- Kemenag Targetkan PP Undang-undang Jaminan Produk Halal Selesai Secepatnya
- Lukmanul Hakim: UU JPH Intervensi Kewenangan Komisi Fatwa
- Mulai 2019, Semua Produk Wajib Tersertifikasi Halal
Indeks Kabar
- UBN: Kemenangan Erdogan Pengaruhi Upaya Pembebasan Palestina
- Habib Munzir Al-Musawa Wafat
- Elit Uni Eropa: Islam Adalah Eropa, Eropa Adalah Islam
- MUI: Surat untuk Kapolri Bentuk Sikap Kritis
- Jelang Aksi 55, Ketua GNPF Imbau Umat Jaga Keamanan, Kebersihan, dan Ketertiban
- Status Kehormatan Freedom of Oxford Aung San Suu Kyi Dilucuti
- Pemimpin Muslim Kunjungan ke Eropa Tolak Terorisme
- Pengadilan India Larang Minuman Beralkohol Dijual Dekat Jalan Raya
- Raja Arab Saudi Mangkat
- Tampilkan Muslim Rohignya, Juru Foto AS Masuk Daftar Hitam di Myanmar
-
Indeks Terbaru
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Jadi Mualaf, Susie Brackenborough: Tak ada yang Membingungkan dalam Islam
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
Leave a Reply