Mualaf di Pedalaman Kaltim Butuh Pendampingan dan Pembinaan
Mualaf di pedalaman Kalimantan Timur (Kaltim) dirasa sangat membutuhkan dai atau tenaga penyuluh, untuk pendampingan dan pengembangan keimanan mereka.
Secara khusus hal itu terlihat di kampung Datah Bilang, Kecamatan Long Melaham, salah satu kawasan pedalaman di Kabupaten Mahakam Hulu (Mahulu), Kaltim, yang minoritas Muslim.
“Perkembangan mualaf secara umum bagus, sudah banyak yang tertarik memeluk agama Islam dari tahun ke tahun. Cuma kendala terbesar bagi kami yaitu sangat membutuhkan pendidikan dan pendampingan oleh para mereka yang lebih berkompeten di bidang agama,” tutur pembina mualaf Datah Bilang Ahmad Bukhori Muslim kepada hidayatullah.com, Sabtu (30/12/2017).
Ahmad yang dulu bernama Timotius ini menambahkan, para mualaf sangat berterima kasih, jika ada siapapun yang berniat baik membantu mereka, termasuk dalam hal penyediaan peralatan ibadah.
Tapi bagi mereka, di pedalaman ini yang sangat lebih dibutuhkan adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM), berupa pendidikan agama khususnya untuk para mualaf.
“Kami sudah berkoordinasi dengan MUI Kabupaten Mahakam Hulu, Hidayatullah, NU, dan lain-lain dalam hal ini semoga cepat diatasi,” harapnya yang kini sudah masuk 20 tahun berhijrah.
Hal senada juga diucapkan oleh Nenek Iko (76 tahun). Mualaf yang juga tinggal di Kampung Long Melaham ini mengaku sangat miris dengan kondisi spiritual kebanyakan mualaf. Dimana banyak yang masih minim minatnya memakmurkan masjid, terutama shalat wajib lima waktu.
“Jangan sampai mereka menjadi mualaf karena sembako aja, jika ada pembagian sembako baru mereka ke masjid, jika tidak ada mereka tidak akan ke masjid meski hari Jumat,” jelasnya kepada hidayatullah.com ditemui di Long Melaham.
Ketua MUI Mahulu, Muhammad Yasin, menanggapi keluhan para mualaf yang sangat membutuhkan pendampingan dan pengembangan SDM.
“Insya Allah kami (MUI, Red) akan bekerja sama dengan berbagai pihak seperti NU, Muhammadiyah, Hidayatullah, dan ormas lainnya agar masalah para mualaf dapat diatasi secepatnya,” terangnya kepada media ini. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Berawal dari Teguran, Pesantren Pembinaan Mualaf Pun Berdiri
- Jumlah Mualaf di Masjid Lautze Meningkat
- Lusa, Mualaf Sunda Kelapa Gelar Halal Bihalal
- Majelis Taklim Paguyuban Mualaf Masjid Sunda Kelapa Menteng, Wadah Pembinaan Para Mualaf
- Mualaf Center Indonesia Catat Pertumbuhan Mualaf di 2016 Capai 2.491 Orang
Indeks Kabar
- MUI: Islam Justru Wajib Menjaga Kaum Minoritas
- Pengakuan Vatikan atas Negara Palestina Berlaku Efektif
- MUI: Kongres Ekonomi Umat sebagai Sinergi Potensi Umat
- Menteri Prancis Geram Ada Wali Kota yang Hanya Terima Pengungsi Kristen
- Warisan Intelektual Islam Berada di Barat, Kok Bisa?
- JK: Jangan Lagi Pertentangkan Keislaman dan Keindonesiaan
- Muncul Lagi Penistaan Agama pada Panci Bertuliskan “Alhamdu Allah”
- Muslimin Rohingya: Sampai Mati Kami akan Tetap di Indonesia
- Kemenag Susun Kode Etik Siaran Dakwah di Media Elektronik
- Muslim Birmingham Sediakan Tempat untuk Tunawisma
-
Indeks Terbaru
- Vegetarisme dan Islamofobia Dianggap Penghalang Pertumbuhan Sektor Halal di India
- Kisah Mualaf Seorang Bintang Hip Hop Jerman
- Shariffa Carlo Dulu Musuhi Islam, Kini Jadi Muslimah
- Irena Handono, Temukan Islam Saat Jalani Pendidikan Biarawati
- Bintang Timnas Kamerun Patrick Mboma Masuk Islam
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
Leave a Reply