Enam Warga Palestina Gugur dalam Long March ‘Kembali ke Palestina’ yang Terjajah
Setidaknya enam warga Palestina gugur oleh tembakan peluru tentara penjajah Israel pada Jumat – dan sekitar 420 lainnya terluka – dekat perbatasan timur Gaza dengan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
“Sejak Jumat pagi, rumah sakit Gaza telah menerima enam martir,” juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qidra mengatakan pada Anadolu Agency.
Al-Qidra mengidentifikasi warga yang Palestina yang terbunuh sebagai Mohammed Kamal al-Najjar; Mahmoud Abu Muammar; Mohammed Abu Omar; Jihad Freina; Ahmed Ibrahim Odeh; dan Mahmoud Rahmi. “Rumah sakit Gaza juga telah menerima 420 demonstran yang terluka,” kata al-Qidra.
Sejak Jumat pagi, puluhan ribu warga Palestina di Gaza telah berkumpul di perbatasan timur Gaza yang berjarak kira-kira 45 km dari Israel untuk menegaskan kembali hak mereka untuk ‘kembali ke tanah leluhur mereka’ dengan melakukan “Long March Kembali ke Palestina yang Terjajah”.
Sementara itu, Israel dilaporkan telah menempatkan ribuan tentara dan para penembak jitu di perbatasan untuk mengantisipasi demonstrasi massal itu.
Long March yang dalam bahasa Inggris berjuluk “Great Return March” itu, juga bertujuan untuk menekan penjajah Israel agar mencabut blokadenya terhadap Gaza.
#مسيرة_العودة_الكبرى
Unjuk rasa itu telah didukung oleh hampir semua faksi politik Palestina, yang berulangkali menegaskan bahwa demo itu bersifat damai.
Sejak 2007, Gaza telah menderita karena blokade Israel/Mesir yang menghancurkan ekonominya dan membuat 2 juta penduduknya kehilangan akses pada banyak komoditas penting.
Demonstrasi pada Jumat di Gaza itu juga bertepatan dengan “Land Day” (Hari Tanah), yang memperingati kematian enam demonstran Palestina oleh pasukan penjajah Israel pada 1976. Land Day, (Hari Tanah) artinya kembalinya warga Palestina yg mengungsi ke tanah air mereka dan pendahulunya.
Pada 30 Maret tahun itu, ribuan rakyat Palestina di wilayah Galilee utara melakukan demonstrasi menentang penyitaan sejumlah lahan Arab oleh penjajah Israel.
Demonstrasi pertama kali pecah di kota Deir Hanna, yang sebelumnya telah menjadi target dari penindasan keras kepolisian Israel.
Diikuti dengan demonstrasi di desa Arrabeh, di mana seorang warga Palestina terbunuh – dan lusinan terluka – oleh pasukan penjajah Israel.
Kematian warga Palestina itu memicu demonstrasi yang menyebar luas – bentrokan berdarah dengan tentara Israel – di sejumlah komunitas Arab lainnya, yang menyebabkan enam warga Palestina terbunuh. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- 1000 Lebih Warga Palestina Tewas Akibat Blokade ‘Israel’ di Gaza
- Israel Tangkap 1.000 Lebih Warga Palestina dalam Sebulan
- Kutuk Zionis, Warga New York Gelar Aksi Solidaritas Palestina
- Serangan Israel ke Gaza, Jumlah Korban Gugur Mencapai 194 Jiwa
- Sutradara Inggris Berencana Buat Film tentang Palestina
Indeks Kabar
- Sah! UNESCO Akui Kurma Sebagai Warisan Budaya Dunia Arab
- Ustaz Adi Hidayat Hadiahi Umrah untuk Lalu Zohri
- Ini Komentar San Suu Kyi Soal Muslim
- Penulis Liberal Taslima Nasrin Berharap India Beri Kekhususan Kelompoknya dalam Penerapan ‘UU Anti-Muslim’
- Komunitas Banten Bersatu Bantu Sarana Air Bersih untuk Baduy Mualaf
- Peringati Kemerdekaan Hari Ini, Bukti Kecintaan PKS pada RI Tak Main-main
- Selama Ramadhan, Penghimpunan Zakat Baznas Naik
- Menag Minta Jajarannya Serius dalam Pencegahan dan Penanganan Pornografi
- 19 Peserta Ikuti Daurah di Universitas Ummul Qura Makkah
- Misionaris Gencar Beraksi, Masyarakat Gunung Lawu Rentan Pemurtadan
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 32 Orang Tewas dalam Pemboman Kembar di Ibu Kota Iraq, Baghdad
- Dewan Muslim Los Angeles Apresiasi Gerak Cepat Joe Biden
- Musibah Banjir Kalimantan Selatan: 63 Ribu Orang Mengungsi, 110 Rumah Ibadah Terendam
- Penutupan Masjid Picu Protes Wali Kota Montmagny Prancis
- Prancis Menutup Banyak Masjid Jelang Debat ‘RUU Separatisme’ yang Kontroversial
- Diyanet Turki Kritik Uskup Agung Athena yang Hina Islam
- Syekh Ali Jaber Berpulang
- Kelompok Hak Asasi Rohingya Desak Facebook Memblokir Kampanye Online Militer Myanmar
- Maroko Bantah Mata-Matai Belgia Melalui Masjidnya
- Disaksikan Mayjen dan Para Komandan, 13 Prajurit Jadi Mualaf
Leave a Reply