Permohonan Bangun Masjid di Distrik Rocky View Ditolak
Sebuah masjid dan pusat komunitas yang diusulkan dibangun bagi komunitas pedesaan Bearspaw tidak akan dilanjutkan. Rocky View County, sebuah distrik kota di Alberta, Kanada, menolak proposal atau permohonan untuk membangun fasilitas di atas lahan seluas 22 ribu kaki persegi dengan tempat parkir yang bisa menampung 431 kendaraan.
Dewan dengan sembilan anggota di distrik tersebut menentukan, rencana tersebut tidak sesuai dengan penggunaan lahan saat ini untuk area yang terletak di barat laut Calgary. Namun, Ghazanfar Zafar dari Dewan Muslim Calgary mengatakan, ia percaya bahwa keyakinannya, setidaknya, merupakan bagian dari alasan proyek tersebut menerima begitu banyak pertentangan.
Ia menunjuk pada tidak sedikitnya warga Bearspaw yang mengirim surel terhadap proyek tersebut. “Jika kita dapat memiliki gereja, banyak gereja sebenarnya dan kuil Buddha, Butterfield Acres, begitu banyak properti dan entitas lain dengan segala macam sebutan. Saya tidak paham mengapa kita tidak dapat memiliki pusat Islam di sana,” kata Zafar, dilansir di CBC, Kamis (12/4).
Zafar mengatakan, masalah keyakinan dan agama disebutkan dalam surel dan surat yang didapatkan dari penduduk di area tersebut, yang dimasukkan dalam paket usulan ke dewan. Dalam salah satu pesan tersebut disebutkan bahwa tidak ada ‘komunitas’ tentang rencana pembangunan pusat Islam tersebut. Mereka berpandangan, usulan pusat Islam itu hanya mewakili kepentingan kelompok agama yang melayani diri sendiri dan tidak memiliki tempat di daerah yang dikategorikan Area Pemukiman Negara R1 (R1 Country Residential).
Zafar mengatakan, pusat Islam akan menguntungkan masyarakat luas dengan menyediakan ruang untuk mengadakan pertemuan dan acara khusus. Namun, warga berpendapat sudah ada cukup ruang pertemuan di Bearspaw.
Kyle Patrician akan menjadi tetangga terdekat dari pusat tersebut. Dia berbicara menentang usulan pusat Islam. Kendati demikian, ia berpandangan bahwa pusat Islam bukan tentang keyakinan atau ras.
“Kami tidak memiliki struktur keadaan untuk mendukung apa pun, apakah itu gereja Katolik, sekolah, mal, pusat perbelanjaan, tidak peduli siapa orang itu,” kata Patrician. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Gereja Berumur 127 Tahun Berubah Fungsi Menjadi Masjid
- Jumlah Muslim Terus Bertambah, Kuba Bangun Masjid Pertamanya
- Muslim Bertambah, Komunitas Muslim Perth akan Bangun Masjid Baru
- Pemerintah Turki Segera Bangun Masjid Terbesar di Albania
- Trik Pengurus Masjid Jogokariyan Bangun Kesadaran Shalat Subuh Berjamaah
Indeks Kabar
- Afrika Selatan Izinkan Tentara Muslimah Berjilbab
- Seorang Biksu Anti-Islam Sri Lanka Dipenjara Enam Bulan
- LPPOM MUI Jabarkan Pentingnya Sertifikasi Halal
- Izin Pesantren tak Lagi Dikeluarkan Kemenag Kab/Kota
- Warisan Intelektual Islam Berada di Barat, Kok Bisa?
- Cina Larang Muslim Uighur Berpuasa
- Lebih 100 Ribu Jamaah Shalat Tarawih di Masjid al Aqsha Jumat Ketiga Bulan Ramadhan
- Polisi Periksa Presiden Gereja Injili Di Indonesia
- Myanmar Ratakan Kuburan Massal Rohingya untuk ‘Hilangkan Bukti Pembantaian’
- Duh, Selama Ini Jepang Ternyata Awasi Muslim
-
Indeks Terbaru
- Keuangan Syariah Indonesia Masih di Bawah Malaysia dan Arab Saudi
- Muslim Utsul di Provinsi Hainan, Target China Selanjutnya?
- Sekarang Berada di Bulan Rajab, Inilah Amalan Utamanya
- Yunani Kembali Tolak Permintaan Muslim Dirikan Masjid
- Jalaluddin Rakhmat, Tokoh Syiah Indonesia Meninggal Dunia
- Mengapa Kita Tetap Harus Minta Hidayah Meski Sudah Muslim?
- Cak Nun Tidak Kaget Istilah “NU Cabang Nasrani’, Apa Maksudnya?
- Mualaf Nadirah Tan, Sabar Hadapi Tudingan Miring Berislam
- Amerika akan Cabut Penunjukan Teroris Pemberontak Al-Houthi yang Didukung Iran
- Jadi Mualaf, Vlogger Jerman Sebut Islam Agama Damai
Leave a Reply