Menag: Tiga Parameter Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional
Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XVII Nasional akan kembali digelar. Tahun ini, MTQ berlangsung di Medan. Sementara untuk MTQ ke depan, ada empat calon tuan rumah, yaitu: Kalteng, Kalsel, Riau, dan Sumbar.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, setidaknya ada tiga parameter untuk menjadi tuan rumah MTQ Nasional tahun 2020, yaitu: kesiapan sarana prasarana, daya dukung pendanaan dari Pemda dan Pemprov, dan kapan terakhir kali menjadi tuan rumah.
“Semakin lama semakin diprioritaskan,” kata Menag saat menerima Wakil Gubernur Sumatera Barat di Jakarta, Selasa (02/07).
“Kesiapan sarana prasarana, ini penting!,” imbuhnya.
Ditegaskan Menag Lukman, penetuan tuan rumah MTQ Nasional tahun 2020 akan dilakukan dan diumumkan pada MTQ XVII di Medan. Bagi provinsi yang sudah siap menjadi tuan rumah, Menag Lukman mempersilahkan untuk mengajukannya dan berbicara teknis detailnya dengan Dirjen Bimas Islam dan Karo Umum Kementerian Agama.
Sebelumnya, Wagub Sumbar Nasrul Abit menyampaikan maksud kunjungannya untuk memaparkan kesiapan Sumatera Barat sebagai tuan rumah MTQ nasional tahun 2020.
“Sumatera Barat (Sumbar) sudah memiliki hotel-hotel kurang lebih sebanyak 4000 kamar. Masjid raya sudah selesai, sebagai pusat MTQ nya nanti,” kata Nasrul Abit.
Bahkan, lanjut Nasrul Abit, Perguruan Tinggi yang ada di Sumbar juga mempunyai masjid-masjid yang bagus. Ada 20 masjid di kota Padang, dan semua ada 636 masjid di Sumbar yang reresentatif untuk dijadikan tempat perhelatan MTQ.
“Mulai tahun 2019 ini, sudah kita anggarkan untuk biaya MTQ tahun 2020,” tambah Nasrul Abit.
Objek wisata di Sumbar juga banyak, lebih dari 20 lokasi. Nantinya, pemerintah akan mempersiapkan semua kendaraan untuk berkunjung, seperti ke Pantai Mande, Harau, Kamang. Di Sumbar, peserta MTQ juga bisa menikmati sate dango-dango.
Tampak mendampingi Wagub Sumbar, Kanwil Sumbar H Hendri, Ketua MTQ Sumbar Damri Tanjong, Kasi MTQ Sumbar Yusran L. (sumber: kemenag)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Ma'ruf Amin: Sekarang Ulamanya Kurang Pintar, Setannya Pintar-Pintar
- Anggota DPR: Para Politisi Harus Mencontoh Mohammad Natsir
- ‘Kami Hidup dalam Ketidakpastian Hanya Karena Kami Muslim’
- Milisi Afrika Tengah Deklarasikan Negara Otonom Muslim
- Pasukan ‘Israel’ Berusaha Menyerang Rumah Perwakilan OKI di Yerusalem
- Baca Basmallah, Pelajar Muslim
- Duh, Kelompok Satanic Mulai Sebarkan Paham Mereka pada Anak-anak
- Ini Alasan Kuat Kemenag Berlakukan Kartu Nikah
- Di Washington, Sejumlah Bus Edarkan Iklan Anti Islam
- Ulah ISIS Dorong Warga Jepang Cari Tahu Informasi Tentang Islam
-
Indeks Terbaru
- Keuangan Syariah Indonesia Masih di Bawah Malaysia dan Arab Saudi
- Muslim Utsul di Provinsi Hainan, Target China Selanjutnya?
- Sekarang Berada di Bulan Rajab, Inilah Amalan Utamanya
- Yunani Kembali Tolak Permintaan Muslim Dirikan Masjid
- Jalaluddin Rakhmat, Tokoh Syiah Indonesia Meninggal Dunia
- Mengapa Kita Tetap Harus Minta Hidayah Meski Sudah Muslim?
- Cak Nun Tidak Kaget Istilah “NU Cabang Nasrani’, Apa Maksudnya?
- Mualaf Nadirah Tan, Sabar Hadapi Tudingan Miring Berislam
- Amerika akan Cabut Penunjukan Teroris Pemberontak Al-Houthi yang Didukung Iran
- Jadi Mualaf, Vlogger Jerman Sebut Islam Agama Damai
Leave a Reply