Pertama Kali, Ribuan Perempuan Palestina Turun Jalan di Perbatasan Gaza
Ribuan wanita Palestina mengadakan aksi protes di sepanjang pagar pemisah Jalur Gaza – ‘Israel’, merupakan aksi massa pertama sejak aksi damai ‘Great Return March’ meletus di perbatasan tiga bulan lalu.
Para wanita Palestina itu tiba di dekat perbatasan dengan menaiki bus. Banyak di antaranya bahkan dengan ditemani anak-anak mereka.
“Saya datang ke sini untuk menyelesaikan aksi yang dimulai putri saya,” kata Rim Abu Irmana. Anak perempuan Irmana, Wasal, yang masih berusia 15 tahun, menjadi salah satu korban tewas dalam bentrokan dengan tentara ‘Israel’ di perbatasan Gaza yang menewaskan puluhan warga Palestina pada 14 Mei lalu.
“Ini adalah demonstrasi damai. Kami hanya ingin mempertahankan tanah dan hak-hak kami,” tambah wanita berusia 43 tahun itu, yang kali ini membawa serta putranya yang juga masih anak-anak. Setibanya di perbatasan, mereka berbaris dan mulai bergerak dalam kelompok mendekati pagar perbatasan hingga jarak kurang dari 50 meter dari wilayah ‘Israel’, lapor AFP.
Juru bicara kementerian kesehatan Gaza, Ashraf al-Qodra menyebut sekitar 17 orang dilaporkan terluka dalam aksi, akibat terkena peluru yang ditembakkan tentara ‘Israel’.
Aksi demonstrasi warga Palestina di Jalur Gaza dimulai pada 30 Maret lalu dalam rangka memprotes blokade ‘Israel’ yang telah berlangsung selama 11 tahun dan sekaligus menuntut hak ‘kembali ke Palestina’, kembali ke tanah yang mereka tinggalkan setelah diusir penjajah saat mendirikan ‘Negara palsu’ bernama ‘Israel’ tahun 1948.
Sedikitnya 138 orang Palestina jadi martir aksi dan menjadi korban penembakan sniper Zionis-’Israel’ sejak aksi dimulai bulan Maret.
Bentrokan paling buruk terjadi pada 14 Mei, bertepatan dengan peresmian kantor kedutaan AS untuk ‘Israel’ di Baitul Maqdis. Sebanyak 62 warga Palestina gugur dalam salah satu hari terparah di sepanjang serangan penjajah. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Belasan Warga Palestina Tewas, Netanyahu Puji Pasukan Israel
- Enam Warga Palestina Gugur dalam Long March ‘Kembali ke Palestina’ yang Terjajah
- Israel Mulai Bangun Penghalang Laut di Sepanjang Perbatasan Laut Gaza
- Serangan Israel ke Gaza, Jumlah Korban Gugur Mencapai 194 Jiwa
- Zionis Bunuh 58 Orang, Lukai 2400 Warga Palestina di Perbatasan
Indeks Kabar
- Fikri Isik: Turki dan Aceh Punya Hubungan Sejarah Panjang
- PBB: Tentara Myanmar Lakukan Pembunuhan dan Perkosaan Secara Massal Etnis Rohingya
- Pidato Biksu Ashin Yang Memicu Kebencian Pada Muslim Rohingya
- Alhamdulillah, Akhirnya Polwan Boleh Berjilbab
- Postingan Provokatif di Facebook, Penista Agama Islam Ini Diringkus Polisi
- Rerata Nasional Kerukunan 2015 Berkategori Tinggi
- Dua Persen Pastor Anglikan Tidak Percaya Adanya Tuhan
- Mantan Menteri Agama Maftuh Basyuni Berpulang
- Meski Pendirinya Mundur, Demonstrasi Anti-Islam PEGIDA Jalan Terus
- Ahok Diperiksa Selama Sembilan Jam
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply